RN - Konflik Palang Merah Indonesia (PMI) makin runcing. Kali ini kubu Agung Laksono melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus Pusat periode 2024-2029.
Pelantikan yang berlangsung di Hotel Sultan Jakarta itu dimulai dengan penyerahan bendera pusaka kepada Agung Laksono. Ia kemudian memimpin pelantikan pengurus melalui pembacaan sumpah.
Ia menjelaskan dalam Musyawarah Nasional yang dilakukan kubunya, ia mendapatkan perolehan suara lebih dari 20 persen dari jumlah utusan lebih dari 400 orang.
BERITA TERKAIT :"Lebih dari 20 persen, bisa dibuktikan. Kami menerima 138 lebih dari 430 sampai 440," kata Agung Laksono.
Sehingga, Agung Laksono berharap pemerintah dapat bersikap bijaksana dalam mengambil keputusan terkait konflik kepemimpinan PMI. Ia juga berharap semua pihak menerima hasilnya dengan baik.
"Kami harapkan pemerintah mengambil keputusan terkait dualisme ini, sehingga kita harus segera akhiri," ucapnya.
"Ini kan sebuah organisasi milik bangsa Indonesia, dan ini dibangun oleh pemerintah. Diakui dunia. Jadi, harus dijaga dengan sebaik-baiknya," katanya.
Ia kemudian menanggapi santai kabar Jusuf Kalla mencari dukungan ke Istana terkait konflik dualisme.
"Saya kira Istana juga tentu akan bijaksana juga. Cukup hati-hati. Kita beri waktu ke pemerintah untuk mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya. Siapa yang tidak ingin cepat? Semua ingin cepat. Saya juga ingin cepat selesai," katanya.
Dualisme terjadi setelah Jusuf Kalla kembali ditetapkan sebagai Ketua PMI periode 2024-2029 melalui Munas ke-22 yang diselenggarakan di Jakarta.
Jusuf Kalla terpilih berkat dukungan dari peserta Munas XXII melebihi 50 persen dari jumlah utusan yang berhak hadir.
Namun, Agung Laksono juga mengklaim telah memenangkan lebih dari 20 persen suara dukungan dari anggota PMI sesuai dengan ketentuan pada AD/ART, yakni sebanyak 240 dari 392 anggota yang hadir.