Kondisi Defisit
Walikota Bekasi ke Jepang, Ini Tanggapan Pengamat
RADAR NONSTOP - Walikota Bekasi, Rahmat Effendi saat ini berada di Tokyo, Jepang, meski diduga kondisi keuangan Pemkot Bekasi sedang defisit saat ini.
Menyikapi hal itu, Inos Apriliansyah, putra daerah Bekasi sekaligus pengamat kebijakan publik mengaku sangat menyayangkan dengan keberangkatan Walikota Bekasi ke Tokyo Jepang.
"Semestinya, Bang Pepen (Sapaan akrab Rahmat Effendi) mengajak jajarannya atau para SKPD melakukan pembenahan anggaran daerah yang mana saat ini mengalami defisit," ujarnya. Pertanyaannya, apakah para pejabat yang ikut ke Jepang bisa berkompeten mengikuti kunjungan kerja tersebut. Seberapa bermanfaat kunjungan itu nantinya buat Bekasi. Jangan sebatas plesiran yang dampaknya makin merugikan keuangan Pemkot Bekasi," ujar Inos dengan tegas.
Hasil pantauan di lapangan, banyak anggota DPRD Kota Bekasi (Wakil Rakyat Kalimalang) yang teriak akan dampak defisit anggaran daerah Kota Bekasi.
"Saya sedang bingung ini, motor dan mobil udah beberapa bulan belum bayar kredit dan mau ditarik lising," cetus salah seorang anggota DPRD Kota Bekasi yang tidak mau disebut namanya kepada RADAR NONSTOP.
Sementara itu, Humas Pemkot Bekasi melalui press realeasenya mengatakan, melalui surat persetujuan dari Sekretaris Negara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia dengan No. B-0184/Kemensesneg/Ses/LN.00.00/01/2019 terkait sesuai ijin dari Sekretaris Jendral Kemendagri telah menyetujui perjalanan dinas ke luar negeri, telah tertandatangani dari Sekretaris Jenderal Kemendagri, Setya Utama melalui tembusan Direktur Konsuler, Kemenlu, Dubes dan yang bersangkutan.
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi dalam rangka melakukan survey verifikasi kepada sektor swasta mengenai teknologi Jepang dalam proyek sistem perbaikan dan Water Effvient di Tokyo, Jepang.
Adapun pendamping yang mengikuti kegiatan kunjungan kerja yakni Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Bagian Aset Setda Kota Bekasi dan beberapa Kepala Wilayah di Kota Bekasi.