RN - Siapa pemenang Pilkada Jawa Barat masih sumir. Tapi dari beberapa hasil survei, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan adalah pemenang.
Kini ada lagi survei yang menyebut nomor urut 2, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie yang naik. Jago dari PKS dan NasDem itu diprediksi menjadi kejutan di Pilkada Jabar 2024. "Akh saya malas coblos Syaikhu, kapok lah dibohongi PKS," ungkap Fikro warga Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (26/10).
Bapak dua anak ini menyatakan, dirinya saat Pileg dan Pilpres 2024 mendukung PKS dan Anies. "Sekarang gak lah, mending calon lain atau golput," bebernya.
BERITA TERKAIT :Begitu juga dengan Urip. Warga Sawangan, Depok ini enggan kecele dengan PKS. "Saya sih ogah lah kena tipu lagi. Sory ye, sory ye," ucapnya.
Relawan Anies Baswedan, Bakhtiar sebelumnya mengatakan sanksi sosial tersebut karena PKS meninggalkan Anies di Pilgub DKI Jakarta, para pendukung dipastikan tidak akan memilih kader PKS.
Menurutnya, sejumlah mantan relawan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 lalu mengaku kecewa atas sikap PKS yang dinilai tidak mencerminkan sebagai Partai yang berbasis keumatan.
"PKS selama ini memposisikan diri sebagai partai yang eksklusif dan lebih mengutamakan kepentingan kelompok dan golongannya,” kata Bakhtiar kepada awak media, Minggu (13/10/2024).
Baktiar mengatakan, tiga fenomena ‘Perubahan’ PKS, yaitu pernah Kritik Dinasti Jokowi, pernah mengatakan makan banyak korban karena KKN, PKS kini menjilat ludah sendiri dengan dukung Bobby Nasution pada Pilgub Sumut 2024.
Ada Kejutan
Berdasarkan hasil survei terbaru Voxpol Center Research and Consulting pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie menempel ketat pasangan nomor urut 1, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan. Kedua pasangan calon itu masing masing memperoleh 18,6% dan 61,8%.
Sementara dua pasangan lainnya, Acep Adang Ruhiyat-Gita Dwi Natarina (7,4%) dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja (5,6%) serta 6,6% tidak tahu atau tidak menjawab.
“Namun kita ketahui Pilkada Jabar selalu mengejutkan. Mulai dari era 2013 saat Ahmad Heryawan-Deddy Mizar yang sempat tidak diunggulkan keluar sebagai pemenang, kemudian lima tahun berikutnya Sudrajat-Ahmad Syaikhu beda tipis dari pemenanngnya yaitu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum,” CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago pada acara bertajuk Meneropong Peta Elektoral Terkini Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024, Jumat (25/10).
Padahal, kata Pangi, Ahmad Syaikhu awalnya meniti di pesta demokrasi tersebut dengan berbekal angka elektabilitas 3% tetapi di akhir bisa meraup 28,74%. Itu menunjukkan bahwa Pilgub Jabar kerap memberikan kejutan.
“Faktor utamanya selain mayoritas warga Jabar menentukan pilihan atas dasar rasionalitas juga banyak dan kali ini terdapat 38% warga Jabar belum menentukan pilihan,” ungkapnya.
Kemudian mayoritas responden (57,6%) adalah pemilih rasional, disusul oleh pemilih Psikologis (28%) dan pemilih Sosiologis (11,6%). Mayoritas responden (69%) sudah mantap, namun 27,1% responden belum mantap atau masih mungkin berubah dengan pilihan calon gubernur Jawa Barat,” kata Pangi.
Menurut Pangi dalam pertanyaan terbuka calon Gubernur Jawa Barat, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mngantongi elektabilitas 60,3%, disusul pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie (17,8%), Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja (5,4%) dan Acep Adang Ruhiyat-Gita Dwi Natarina (4,9%).
Kemudian dalam pertanyaan terbuka calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendapatkan 51,3% disusul Ahmad Syaikhu (14,3%), Acep Adang Ruhiyat (4,3%) dan Jeje Wiradinata (2,4%) di peringkat ketiga. Sedangkan calon Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan unggul dengan elektabilitas 32,6% di peringkat pertama disusul Ilham Akbar Habibie (12,9%), Gita Dwi Natarina (4,4%) dan Ronal Surapraja (3,0%).
Kemudian dari sisi popularitas, Dedi Mulyadi dengan angka 88,6%, disusul oleh Ronal Surapraja (50,9%), Ahmad Syaikhu (48,8%) dan Ilham Habibie (39,6%).
Menurut Pangi, dalam simulasi empat nama calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tingkat elektabilitasnya 64% disusul Ahmad Syaikhu (17,9%), kemudian Acep (6,3%), dan Jeje (5,0%).
Dalam simulasi empat nama calon wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan unggul dengan elektabilitas 42,6% di peringkat pertama disusul Ilham Akbar Habibie (22,1%) di peringkat kedua, Gita Dwi Natarina (13,3%) dan Ronal Surapraja (9,8%).
Menurut Pangi, survei ini dilakukan selama 10 hari, dari 11 – 20 Oktober 2024 dengan populasi seluruh WNI yang berdomisili di provinsi Jawa Barat dan mempunyai hak pilih (memiliki KTP). Sampel berasal dari 26 Kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran Jumlah penduduk.
Jumlah responden survei ini sebanyak 800 orang dengan proporsi (50:50) laki-laki dan perempuan. Pengambilan Sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±3,47% Pada tingkat kepercayaan 95%.
Setiap responden terpilih dilakukan wawancara dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang sudah terlatih dengan menggunakan aplikasi berbasis android, i-voxpol. Mengkonfirmasi ulang 20% dari total sampel secara random dengan cara mendatangi dan mewawancarai kembali responden terpilih oleh koordinator wilayah dan 10% oleh tim verifikator voxpol pusat dengan mewawancarai kembali responden melalui telepon untuk memastikan validasi data.