RADAR NONSTOP - Perempatan Gaplek dan pertigaan Pasar Kemiri menjadi biang macet. Jalan rusak dan adanya pak ogah menjadi penyebab.
Warga Tangerang Selatan (Tangsel), Banten yang melintas hanya bisa harus kepala. "Pagi, siang dan sore bahkan malam selalu macet. Bikin setres," keluh Aji (40) warga Pondok Cabe, Tangsel.
Dari pantauan Radar Nonstop pada Minggu (3/2), ruas jalan Jalan Raya Jakarta-Bogor yang menghubungkan wilayah Ciputat, Tangsel dengan wilayah Parung, Bogor terlihat rusak parah. Jika hujan deras genangan air terjadi di perempatan gaplek.
BERITA TERKAIT :"Gaplek parah. Jalannya rusak karena banyak truk juga melintas kalau siang dan malam," tegas Syarief Udin (19).
Dia berharap Pemkot Tangsel segera membenahi perempatan gaplek. "Gaplek itu ibaratnya anak tiri. Jarang diperhatikan pemkot," keluh mahasiswa PTS di Jakarta ini.
Selain gaplek, pertigaan Pasar Kemiri juga selaku macet. Selain aksi Pak Ogah atau Polisi Cepek, banyak TransJakarta yang sembarangan ngetem untuk isi bahan bakar.
"Itu TransJakarta kalau isi bensin parkirnya sembarangan. Di pinggir jalan dari terminal Pondok Cabe hingga pom bensin Pasar Kemiri mengambil setengah badan jalan," ungkapnya.
Kata Udin, ruas jalan gaplek pernah dibenahi tapi hanya bertahan satu bulan. "Jalannya rusak lagi. Jangan-jangan aspal palsu itu," tudingnya dengan nada kesal.
Kawasan gaplek dan Pasar Kemiri memang sering terabaikan Pemkot Tangsel. Jalan utama yang digunakan warga Tangsel dan Depok itu jarang dilakukan pembenahan.
"Siap-siap aja setres lewat gaplek dan Pasar Kemiri. Dari Senin hingga Jumat bahkan Sabtu-Minggu saja macet hingga malam hari," beber Noni (38) warga Sawangan, Depok, Jabar yang setiap hari melintas di ruas jalan tersebut.