RN - Kai Havertz jadi aktor penting dalam kemenangan Arsenal 2-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions 2024/2025, Rabu, 2 Oktober 2024, dini hari WIB.
Dia menyumbang gol pembuka pada menit ke-20. Gol itu banyak arti buat Havertz.
Pertama, jelas membungkam para pengkritik yang selama ini sudah meragukan kemampuannya.
BERITA TERKAIT :Statistik Kai Havertz kini membuat para peragu terdiam. Gol ke gawang PSG membuatnya punya catatan selalu mencetak gol dalam enam pertandingan beruntun di Emirates.
Hanya Robin Van Persie yang melakukannya lebih banyak secara berturut-turut, tujuh kali pada 2011-2012, tepat sebelum dia bergabung Manchester United.
Gol Havertz dalam kemenangan di Liga Champions tersebut kian menunjukkan bahwa ia telah menjadi bintang yang menonjol dengan salah satu transformasi paling luar biasa musim ini.
Havertz dibeli dari Chelsea sebagai gelandang seharga 65 juta pound pada Juli 2023. Dia tiba-tiba tampak seperti penyerang tengah alami yang telah lama didambakan Mikel Arteta.
Manajer asal Spanyol itu kerap menaruhnya sebagai targetman. Ternyata, Havertz bisa menjalankan peran itu dengan baik.
Arteta pun memuji pemain berusia 25 tahun itu setelah kepemimpinannya yang dinamis di lini depan.
"Dia luar biasa. Otak sepak bolanya, cara dia memahami ruang, waktunya, dia menyatukan orang-orang. Etos kerjanya luar biasa. Dia adalah ancaman nyata di sekitar kotak penalti. Dia adalah salah satu pemain utama kami saat ini," ujar Arteta kepada Amazon Prime.
Havertz membuat perbedaan. Dia saat ini memiliki peluang untuk menyamai rekor Van Persie dengan mencetak tujuh gol berturut-turut di Emirates.
Arsenal yang berada di posisi ketiga akan menjamu Southampton pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Satu gol tambahan di Liga Inggris nanti akan membawa Havertz mengungguli Emmanuel Adebayor (2007-08) dan Pierre-Emerick Aubameyang (2019).
Namun, masih banyak yang meragukan dia bakal melanjutkan catatan apik akhir pekan ini. Tak sedikit juga yang mergukan dia akan menyamai rekor Robin van Persie.
Kai Havertz memang bukan striker murni. Ia merupakan seorang gelandang serang yang kerap ditempatkan di sisi kanan penyerangan.
Hanya saja, tantangan dari Arteta mampu dijawabnya sebagai ujung tombak. Meski demikian, Havertz tak bisa membohongi insting aslinya bahwa ia selalu mulai ancaman dari sisi kanan.
Tengok saja heat-map keberadaannya di lapangan saat melawan PSG yang mana ia lebih sering muncul di sisi kanan penyerangan.