RN - Mikel Oyarzabal jadi pahlawan kemenangan Timnas Spanyol di final Euro 2024. Namun siapa sangka, di kampung halaman ibunya, pemain Real Sociedad itu dicap pengkhianat.
Timnas Spanyol keluar sebagai juara Piala Eropa 2024. La Furia Roja jadi kampiun setelah mengalahkan Inggris 2-1 pada laga final di Olympiastadion Berlin, Senin (15/7) dini hari WIB.
Oyarzabal jadi pembeda laga Spanyol vs Inggris. Golnya di menit ke-86 memastikan kemenangan Tim Matador atas Tiga Singa.
BERITA TERKAIT :Mayoritas publik Spanyol pun mengelu-elukan Oyarzabal atas gol krusialnya di final Euro 2024. Namun, sikap berbeda justru terlihat di kota Elorrio, kampung halaman ibu Oyarzabal.
Seperti dilansir dari Marca, sekelompok orang tak dikenal memasang spanduk penolakan kepada Mikel Oyarzabal dan penggawa Spanyol lainnya, Mikel Merino, yang orang tuanya berasal dari Elorrio. Keduanya dicap 'pengkhianat' dalam coretan grafiti di Basilika Bunda Tak Berdosa Elorrio.
"Tidak menerima Timnas Spanyol," tulis spanduk penolakan di Basilika Bunda Tak Berdosa Elorrio dengan gambar bendera Basque, serta bendera Spanyol yang dicoret dengan X hitam.
Kata-kata 'pengkhianat' kepada Oyarzabal dan Merino tercantum di bawah spanduk. Ada pula gambar swastika Nazi yang dicoret di sebelahnya, menunjukkan sikap anti-fasisme.
Kota Elorrio memang masuk ke dalam wilayah otonomi Basque yang punya sejarah panjang dengan Spanyol. Pada masa Perang Saudara Spanyol, Basque memihak kaum Republikan yang memerangi kaum Nasionalis pimpinan diktator fasis Jenderal Franco.
Ketika rezim militer Jenderal Franco berkuasa sejak kemenangan di Perang Sipil hingga 1975, bahasa dan kebudayaan Basque dilarang beredar. Hal itu menimbulkan sentimen negatif kepada pemerintahan Spanyol, hingga keinginan untuk mendirikan negara sendiri, yang masih terasa hingga sekarang.
Sentimen separatis Basque terasa hingga ke sepakbola. Timnas Basque dibentuk dengan diisi pemain-pemain yang berasal dan punya darah Basque, tapi tak berafiliasi dengan FIFA.
Klub terbesar di wilayah Basque, Athletic Bilbao, juga terkenal dengan kebijakan merekrut pemain yang hanya berasal dari Basque, atau belajar skill sepakbola di klub-klub wilayah Basque. Kebijakan ini sudah ada sejak 1912 dan berjalan sampai sekarang.