Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Pilkada Jakarta

Klaim Ada 3 Juta Suara, Bamus Betawi Dorong Mantan Sekda, Bos FBR Dan Anggota DPD

RN/NS | Senin, 08 Juli 2024
Klaim Ada 3 Juta Suara, Bamus Betawi Dorong Mantan Sekda, Bos FBR Dan Anggota DPD
Marullah Matali.
-

RN - Badan Musyawarah (Bamus) Suku Betawi 1982 mengklaim punya 3 juta suara atau sekitar 27 persen. Bamus meminta kepada parpol untuk mengusung tokoh asli Betawi sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Jakarta.

Nama-nama yang didorong adalah mantan Sekda DKI Marullah Matali, Ketua Umum FBR Luthfi Hakim, Zainuddin, Anggota DPD RI Dailami Firdaus dan Moh. Ihsan. Hal ini ditegaskan Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982, Zainuddin, di Hotel Tavia Heritage, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (7/7).

Menurutnya, usulan nama-nama ini lahir dari hasil konsultasi dengan para sesepuh dan tokoh adat, dalam rangka menyongsong sukses Pilkada 2024.

BERITA TERKAIT :
RK-Suswono Menang Survei, Tapi Gak Jaminan Jadi Gubernur Jakarta
Diguyur Duit Rp 200 Juta Dan Naikan Gaji, RK Lagi Tebar Janji Ke RW & RT

Kata Zainuddin, mereka menekankan bahwa usulan tersebut harus dipandang, demi keberlanjutan peradaban Betawi yang telah ada turun-temurun sejak 3.000 tahun lalu.

Politisi Golkar yang biasa disapa Oding ini mengatakan, Suku Betawi yang merupakan salah satu suku asli Nusantara dengan jumlah sekitar 7 juta jiwa, kini berada pada urutan keenam dari 1.340 suku di Indonesia.

"Di Jakarta sendiri, suku Betawi menempati urutan kedua, dengan jumlah sekitar 3 juta jiwa, atau 27 persen dari total populasi ibu kota," kata Zainuddin.

Ia menilai, dalam sistem demokrasi Indonesia, suara suku Betawi memiliki peran yang sangat menentukan, dalam pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), dan pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Hal ini menjadi semakin relevan, setelah disahkannya UU Nomor 2 Tahun 2024, tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ), yang menegaskan kedudukan suku Betawi sebagai putra asli daerah, dan menempatkan budaya Betawi sebagai prioritas, bersama suku-suku lain yang tinggal di Jakarta," kata Zainuddin.