RADAR NONSTOP - Dalam satu bulan, sebanyak 147 warga Tangerang di tiga wilayah terkena DBD. Satu orang dikabarkan telah meninggal dunia.
Rinciannya, Kota Tangerang terdapat 21 warga, Kota Tangerang Selatan 90 warga dan Kabupaten Tangerang 36 warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengatakan, banyaknya warga Tangerang yang terjangkit DBD karena musim pancaroba yang terjadi di awal tahun.
BERITA TERKAIT :Saat ini, sekitar 7 warga Tangerang yang masih menjalani perawatan di RSU Kota Tangerang untuk proses pemulihan. "Di Kota Tangerang penderita paling banyak berasal dari Kecamatan Benda. Hal itu, karena wilayah tersebut masuk dalam kawasan padat penduduk," katanya di Gedung Balai Kota Tangerang, Selasa (29/1/2019).
Sementara menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Tulus Muladiono, merebaknya wabah ini hingga menimbulkan banyak korban merupakan siklus lima tahunan.
"Ini adalah siklus lima tahunan, Kementerian Kesehatan juga saat ini sangat sulit membendungnya. Kami pun juga telah diminta untuk sering turun ke lapangan untuk mengecek wabah DBD tersebut, sosialisasi kepada masyarakat juga bahaya DBD," ujar Tulus.
Wabah DBD di wilayah Kota Tangerang Selatan, menurut Tulus, telah memakan korban jiwa, seorang warga meninggal dunia. "Sejauh ini hanya ada satu kasus kematian akibat wabah itu. Pasien ini berusia 17 tahun warga Ciputat," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk pasien yang masih jalani perawatan sekitar 10 orang di RSU Tangerang Selatan. Kondisi mereka mulai pulih. "Kami harap angka itu tidak bertambah," ujarnya.
Sejauh ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi akan pentingnya menjaga kebersihan, serta mengenali gejala DBD.
"Bila sudah ada gejala DBD harus segera dibawa ke rumah sakit karena tidak jarang, banyak warga yang meninggal karena telat dibawa ke rumah sakit lantaran tidak mengenali gejalanya seperti badan terasa nyeri atau linu, kemudian demam dan timbul bintik merah," pungkasnya.