RADAR NONSTOP - Sejak Jumat (26/1/2019) pukul 08.30 WIB, Garuda tak terbang lagi ke Nias. Warga Nias tidak bisa melihat lagi burung besi kebanggaan bangsa Indonesia itu mengudara di langit Nias.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menutup rute penerbangan maupun sebaliknya. Penutupan rute tersebut terhitung sejak Jumat (25/1/2019).
Namun begitu, masyarakat Nias tak perlu khawatir. Pasalnya, maskapai Citilink yang masih anak perusahaan Garuda Indonesia, akan menggantikannya.
BERITA TERKAIT :Station and Service Manager PT Garuda Indonesia perwakilan Nias, Mestika Irma Pangaribuan menjelaskan, penutupan rute ini merupakan kebijakan manajemen PT Garuda Indonesia.
“Ya benar, rute Nias–Kualanamu dihentikan. Tadi (kemarin) pesawat terakhir jam 08.30 WIB,” kata Irma kepada Sumut Pos di Bandar Udara Binaka, Jumat (25/1/2019).
Irma membeberkan, semua penerbangan Garuda yang selama ini dilayani pesawat jenis ATR operasional, selanjutnya akan diberikan kepada Citilink. “Sesuai keputusan manajemen, rute Nias–Kualanamu akan digantikan Citilink dan efektif mulai 31 Januari 2019,” ungkapnya.
Menurutnya, maskapai Citilink rute Nias-Kualanamu direncanakan terbang pulang-pergi (PP) 3 kali dalam satu hari. Namun untuk tahap awal, Citilink terbang hanya satu kali sehari.
“Untuk sementara waktu satu kali sehari, nanti kedepannya akan ditingkatkan menjadi tiga kali dalam sehari. Mengenai harga tiket kemungkinan akan lebih murah,” kata Irma.
Ia menepis adanya anggapan kalau penutupan rute Nias–Kualanamu oleh Garuda karena sepinya penumpang.
Menurutnya, selama ini Garuda rute Kualanamu–Nias terbang dua kali sehari dan seluruh seat penuh. Sedangkan mengenai bagasi penumpang pada maskapai Citilink, dia belum bisa memastikan apakah masih digratiskan atau akan berbayar.
“Kalau penumpang kita selama ini selalu full, ini hanya karena kebijakan manajemen yang mengganti rute penerbangan Garuda ini ke maskapai Citilink. Sedangkan rute penerbangan langsung Jakarta–Nias tetap dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia dengan volume penerbangan tiga kali seminggu yakni Selasa, Kamis dan Sabtu. Memang sampai saat ini belum ada rencana penambahan volume penerbangan, untuk seat selalu ada peningkatan dibandingkan sejak pertama kali terbang”, terang Irma.
Terpisah Kabag Humas Pemko Gunungsitoli Viktor Gea kepada Sumut Pos mengaku belum mengetahui berhentinya maskapai Garuda melayani rute Nias–Kualanamu.
Dia menyayangkan penutupan rute tersebut, namun dia tetap berharap maskapai Citilink yang akan menggantikan maskapai Garuda dapat segera direalisasikan dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.
“Jalur penerbangan Nias–Kualanamu merupakan jalur yang strategis. Apalagi ke depan banyak event yang dilaksanakan di Kepulauan Nias, terutama di Kota Gunungsitoli. Sudah tentu banyak masyarakat yang akan menggunakan jasa penerbangan. Kita berharap maskapai Citilink sebagai pengganti Garuda segera beroperasi dan tentu masyarakat sangat mendambakan harga tiket jauh lebih murah dimana saat ini mencapai lebih satu juta rupiah,” harap Viktor.