RN - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang awalnya dianggap cemen kini jumawa. Menko Perekonomian itu mampu mendandingi PDIP.
Walau secara suara dan persentase kalah dengan PDIP, tapi jumlah sebaran kemenangan provinsi masih dimenangi oleh Golkar.
Diketahui PDIP hanya menguasai 10 provinsi. Berbeda dengan Golkar yang berhasil memperoleh kemenangan di 14 provinsi.
BERITA TERKAIT :Jumlah suara yang terkumpul berdasarkan real count KPU pada Sabtu (24/2) sudah sebanyak 62,09 persen dari total 823.236 TPS di Indonesia.
PDIP unggul dengan 11.839.794 suara atau 16,78 persen. Menyusul nomor dua ada Golkar dengan 10.674.241 atau 15,13 persen. Sementara nomor tiga ada Gerindra dengan 9.469.401 suara atau 13,42 persen.
Meski unggul secara suara, sebaran kemenangan PDIP di seluruh provinsi di Indonesia masih kalah dibanding Golkar.
Tercatat, Golkar meraih kemenangan di 14 provinsi. Rinciannya, di Provinsi Aceh, Bengkulu, Banten, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Riau, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Utara.
Sementara PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri hanya menang di 10 provinsi, yakni Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Sulawesi Utara.
Adapun Gerindra meraih kemenangan di lima provinsi, yakni Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Menyusul Nasdem yang meraih kemenangan di Provinsi Gorontalo, Papua Selatan, Sulawesi Barat, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Provinsi DKI Jakarta dikuasai Partai Keadilan Sejahtera. Kemudian Provinsi Jawa Timur dimenangkan PKB. Sementara Provinsi Maluku dimenangkan PAN.
Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar Meutya Hafid menyebut kemenangan partainya adalah peran dan kerja keras dari Airlangga. Kata dia, Airlangga mampu mendongkrak suara Golkar dengan strategi jitu.
Sementara Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Yuddy Chrisnandi sebelumnya menilai keberadaan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum DPP partai berlambang pohon beringin itu menjadi faktor tinggnya perolehan suara partai tersebut dalam Pemilu 2024.
Yuddy mengatakan keputusan strategis serta kepemimpinan efektif Airlangga berdampak langsung pada perolehan suara Partai Golkar.
"Kepemimpinan Ketua Umum Golkar (Airlangga Hartarto) yang efektif dan keputusannya memilih penempatan fungsionaris pusat sebagai calon legislatif di berbagai wilayah membuahkan kemenangan Golkar pada peringkat kedua setelah PDIP," kata Yuddy.