Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Lapor Dinkes Nunggu Ada Korban, Warga Samudra Residence Patungan Basmi DBD

AZIS | Selasa, 22 Januari 2019
Lapor Dinkes Nunggu Ada Korban, Warga Samudra Residence Patungan Basmi DBD
-

RADAR NONSTOP - Warga Perumahan The Samudra Residence, Kampung Karet, Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, terpaksa melakukan pengasapan atau fogging secara swadaya.

Dalam fogging itu, mereka mendapat bantuan pinjaman alat fogging dari Pemerintah Desa Tajurhalang.

Sejak awal pergantian tahun, sudah dua warga yang positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Karenanya, dua paguyuban di perumahan tersebut berinisiatif meminta bantuan pemerintah desa untuk peminjaman mesin dan operator.

Ketua Paguyuban Perum The Samudra Residence (Cluster Leopard), Dwi Kalbarianto menerangkan, kegiatan ini atas permintaan warga serta sebagai langkah antisipasi bertambahnya korban DBD.

"Kami tidak mau korban semakin bertambah," tukas Dwi usai kegiatan fogging pada Selasa (22/1).

Dwi meyebutkan, warga sudah mengajukan pengasapan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes), namun tak kunjung direalisasikan. Bahkan kata Dwi, Dinkes berdalih belum ada korban.

"Kalau minta ke Dinkes suruh tunggu korban. Alhamdulillah pemerintah desa mau bantu," tuturnya.

Oleh sebab itu, kata Dwi, sejumlah warga berinisiatif dan mengajak warga lainnya untuk melakukan pengasapan secara swadaya. Ratusan keluarga turut mendukung adanya pengasapan untuk membasmi nyamuk demam berdarah.

Terpisah, tokoh pemuda setempat, Ferdinan mengaku telah melibatkan seluruh warga di sekitarnya untuk berkontribusi dalam kegiatan ini. Sekitar lebih dari 100 warga menyumbang.

"Masing-masing warga urunan Rp 5 ribu. Alhamdulillah mereka mendukung, " tukas Ferdi yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban.

Menurut Ferdi, pengasapan dilakukan secara swadaya lantaran warga khawatir terus bertambah korban DBD. Terlebih, Dinkes juga tidak pernah memberikan sosialisasi, cara penanganan DBD, ataupun pengasapan.

"Sebenarnya kami sangat butuh peran Dinkes, agar masyarakat teredukasi," tutupnya. *

BERITA TERKAIT :