Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pengetesan Masalah, Bos Besar Toyota Minta Maaf

RN/NS | Rabu, 31 Januari 2024
Pengetesan Masalah, Bos Besar Toyota Minta Maaf
CEO Toyota Koji Sato
-

RN - Grup Toyota lagi pusing. Toyota diterpa masalah penyimpangan prosedur saat pengetesan. 

Penyebabnya, merek Toyota, Daihatsu, hingga Hino dihantam skandal manipulasi saat melakukan pengetesan mobil dua tahun belakangan.

Pada 2022, diduga Hino memanipulasi data uji emisi mesinnya. Pihak Hino mengungkapkan kesalahan ini terjadi pada salah satu pabrik Hino di Jepang, di mana pabrik tersebut menjalankan serangkaian tes mesin. 

BERITA TERKAIT :
Nih Dia Perbedaan Masing-Masing Fitur Karpet Force Dari Cover Super, Salah Satunya Anti Bakteri
Wow, Sukolilo Pati Jadi Sarang Penadah Mobil Curian  

Pada salah satu bagian mesin, sistem pembuangannya diganti selama masa pengujian agar mendapatkan hasil baik dan lolos uji emisi.

Daihatsu yang juga berada di bawah naungan Grup Toyota mengumumkan adanya manipulasi saat uji tabrak pada model Perodua Axia dan Yaris Ativ. Menyusul setelahnya ditemukan juga manipulasi uji tabrkan pada Toyota Raize dan Daihatsu Rocky di Jepang.

Desember 2023, Daihatsu kembali mengumumkan adanya penyimpangan prosedur pada pengujian mobilnya. Dari hasil investigasi tersebut ditemukan ada penyimpangan dalam 174 item dalam 25 kategori pengujian.

Sebelumnya telah ditemukan ketidakberesan pada lapisan pintu dan uji tabrakan samping. Mobil-mobil Toyota pun terdampak dari temuan itu. Bahkan dari hasil investigasi itu, pemerintah Jepang juga mencabut izin sertifikasi dari Gran Max, Mazda Bongo, dan Toyota Town Ace.

Terbaru, Toyota juga mengumumkan adanya manipulasi saat tes mesin diesel. Penyelidikan menemukan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian output horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel. 

Selama pengujian sertifikasi, kinerja output horsepower mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.

Temuan skandal ini membuat Chairman Toyota Motor Corp Akio Toyoda menyampaikan permintaan maafnya.

"Kami sangat meminta maaf kepada pelanggan kami karena menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan," kata Akio Toyoda pada konferensi pers yang diselenggarakan Selasa (30/1/2024).

"Kami akan tetap berpegang pada cara manufaktur yang 'benar' dan menjadi grup Toyota yang akan dibutuhkan di masa depan," sambungnya.

CEO Toyota Koji Sato juga menyampaikan permintaan maafnya kepada pelanggan, pemasok dan dealer atas kesalahan pengujian di grup Toyota.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melanjutkan produksi sesegera mungkin," kata Sato pada konferensi pers.

"Manajemen tidak dapat sepenuhnya memahami dan melacak rincian apa yang terjadi di lapangan," katanya.