RN - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengaku paham sepakbola Australia. Sebab ia pernah menghabiskan masa akhir kariernya di Negeri Kanguru.
Tim Indonesia akan berhadapan dengan Australia di babak 16 besar Piala Asia 2023. Laga Indonesia kontra Australia digelar Stadion Jassim Bin Hamad, Minggu (28/1/2024).
Shin Tae-yong pernah memperkuat Queensland Roar (kini Brisbane Roar) pada 2005. Kemudian juga menjadi asisten pelatih di tim itu sampai 2009.
Pengalaman bertahun-tahun berkarier di Australia sedikit-banyak memberikan gambaran tentang sepakbola sang lawan Indonesia nanti. Hal ini setidaknya memberikan modal yang cukup bagus buat Indonesia.
"Saya tinggal di Brisbane 4-5 tahun, saya tahu gaya mainnya. Tapi itu juga tergantung pelatihnya, tentang filosofi dan pendekatannya. Itu perbedaannya dulu dan sekarang," kata Shin Tae-yong saat memberikan keterangan, baru-baru ini.
"Jika dibandingkan dengan dulu dan sekarang, Australia berkembang pesat. Saya ingin memujinya, tapi Australia tetap ada kekurangannya. Saya ingin mencoba mencari cara melawan Australia," sambungnya.
Menariknya, karier kepelatihan Shin Tae-yong juga bermula di Australia. Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup, ia akhirnya kembali ke Seongnam Ilhwa Chunma (sekarang Seongnam FC), dan mengantar tim itu juara Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011.
Karena Australia pula Shin Tae-yong gagal menyandang status one-club man, istilah yang disematkan ke seorang pemain yang cuma main untuk satu klub sepanjang kariernya. Sebelum gabung ke Queensland Roar, Shin Tae-yong cuma pernah memperkuat Ilhwa Chunma.
Sementara saat berganti peran menjadi pelatih, Shin Tae-yong tercatat cuma pernah menangani Ilhwa Chunma di level klub. Sampai akhirnya ia mendapat kepercayaan melatih Timnas Korea, dan akhirnya ke Indonesia.