RN - Bey Machmudin resmi umumkan kenaikan UMP Jawa Barat (Jabar). Kenaikan UMP hanya sebesar 3,57 Persen, atau Rp70.825.
Jadi pada 2024, UMP di Jabar sebesar Rp2.057.495. "Ini susahnya kalau pejabat karbitan hasilnya kusut. Susah dah kalau kepala darah hasil tunjukan bukan pilkada," keluh buruh di Bekasi, Rabu (22/11).
Diketahui, para buruh mengancam mogok massal lantaran kenaikan UMP tidak sebanding dengan besarnya biaya hidup. Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta kepada buruh tidak mogok.
BERITA TERKAIT :Bey menyatakan UMP Jabar tahun depan sebesar Rp2.057.495 atau naik 3,57 persen. Penetapan UMP tersebut menurut Bey dilakukan setelah Pemprov Jabar mendengar dan menampung sejumlah aspirasi dari berbagai pihak.
"Pemprov sudah mendengarkan aspirasi dari asosiasi maupun serikat pekerja, baik yang disampaikan langsung melalui unjuk rasa maupun melalui dewan pengupahan. Kami juga sudah menerima rekomendasi dari dewan pengupahan," kata Bey kepada wartawan di Bandung, Selasa (21/11/2023).
"Dasar perhitungan UMP tahun ini tentunya adalah PP Nomor 51 tahun 2023 tentang pengupahan dan kita yakin bahwa PP ini sudah mengakomodir semua kepentingan dan UMP tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp2.057.495, naik sebesar 3,57 persen," ujarnya menambahkan.
Kemudian, kata Bey, kabupaten/kota di Jabar juga harus menetapkan besaran UMK paling lambat pada 30 November. Dia memastikan, besaran UMK akan mengalami kenaikan.
"Untuk kabupaten kota akan ditetapkan tanggal 30 November dan tentunya akan ada penaikan di bandingkan tahun lalu," ujarnya.
Masih kata Bey, dirinya membolehkan buruh di Jabar melakukan aksi unjuk rasa untuk menanggapi penetapan besaran UMP tersebut. Namun dia menegaskan, aksi unjuk rasa harus dilakukan dengan tertib.
"Unjuk rasa ya silahkan, tapi yang penting tertib, tidak anarkis dan peraturan kan seperti kita lihat juga peraturannya," pungkasnya.