RN - Ganjar Pranowo murka. Dia berorasi di hadapan para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Bali. Ganjar mengatakan banteng tidak cengeng tapi akan menyeruduk semua jika dilukai.
Ucapan Ganjar ini berawal dari atribut miliknya dicopot saat Jokowi hendak kunjungan kerja ke Bali.
Diberitakan sebelumnya, baliho Ganjar dan Mahfud yang terpajang di sekitar lokasi kunker Presiden Jokowi di Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, dicopot. Bendera PDIP yang berkibar di sana juga diturunkan.
BERITA TERKAIT :Diketahui, salah satu tempat kunjungan Presiden Jokowi ke Bali adalah di Desa Batu Bulan, Gianyar. Baliho Ganjar-Mahfud dan atribut PDIP dicopot Satpol PP sekitar pukul 10.30 Wita menjelang kedatangan Jokowi.
"Kalau saya bilang banteng tidak pernah cengeng. Tapi kalau banteng dilukai maka banteng akan nyeruduk semuanya," kata Ganjar dilansir detikBali, Kamis (2/11/2023).
Ia merasa kejadian di Gianyar sangat luar biasa. Namun, ia sebenarnya tidak terlalu peduli lantaran itu urusan PDIP Bali.
"Tapi suara yang mengharuskannya saya satu saja. Beberapa rumah maksudnya warganya mengunci diri tidak mau keluar rumah, ada apa bahkan saya dengar diminta untuk keluar rumah nggak mau," ungkap Ganjar.
Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya buka suara terkait pencopotan baliho capres cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di wilayah Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10).
Mahendra mengatakan baliho tersebut tidak dicopot namun digeser sementara untuk menjaga estetika dan dipasang kembali setelah acara selesai.
"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho agar estetika terjaga dan setelah selesai kegiatan alat sosialisasi baliho tersebut sudah terpasang kembali. Jadi dapat saya tegaskan di sini tidak ada maksud lain kecuali agar kegiatan dapat berjalan dengan nyaman," kata Mahendra melalui video klarifikasi, Selasa (31/10).