RN - De Klassieker antara Ajax Amsterdam kontra Feyenoord akhir pekan ini, harus dihentikan di awal babak kedua. Pasalnya, suporter tuan rumah membuat kericuhan di stadion, sampai melempar flare.
Ajax menjamu Feyenoord di Johann Cruyff ArenA, Minggu (24/9) malam WIB. Ajax yang butuh kemenangan untuk mengangkat posisinya dari papan tengah malah tampil buruk.
Der Godenzonen sudah tertinggal 0-3 di babak pertama dari rival abadinya itu setelah Sebastian Gimenez dua kali menjebol gawang tuan rumah disusul gol Igor Paixao. Permainan Ajax tidak membaik di babak kedua yang membuat fans makin kesal dan berbuat onar sehingga laga dihentikan wasit Serdar Gozubuyuk pada menit ke-56.
Saat itu fans Ajax terus-terusan melempar flare ke lapangan sehingga mengganggu pertandingan dan tidak menggubris peringatan yang dilontakan oleh pihak klub. Padahal babak kedua sempat tertunda karena kejadian serupa.
Selain itu, fans garis keras Ajax juga menyerbu pintu masuk stadion dan merusaknya. "De Klassieker dihentikan karena kembang api terus dilemparkan ke lapangan. Informasi terkait penuntasan laga ini akan diumumkan selanjutnya," ujar pernyataan Eredivisie.
Ulah anarkis fans Ajax ini bisa merugikan klub karena hukuman berat sudah pasti menunggu. Ini seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula untuk Ajax yang menjalani awal musim 2023/2024 dengan buruk.
Mereka cuma punya lima poin dari empat laga, termasuk satu kemenangan sehingga tertahan di posisi ke-13 klasemen sementara, tertinggal 10 angka dari PSV Eindhoven di puncak. Ini meneruskan hasil buruk musim lalu ketika nirgelar dan gagal ke Liga Champions pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.
Buruknya manajemen klub jadi penyebab anjloknya prestasi Ajax musim ini. Sekalipun mendapat pemasukan besar dari penjualan pemain selama dua musim terakhir, Ajax tidak mengalokasikan untuk pembelian pemain berkualitas.