RN - Ketum PKB Muhammin Iskandar alias Cak Imin di ujung tanduk. Dia harus bertarung dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Erick sendiri disokong oleh PAN. Diketahui, Golkar dan PAN resmi bergabung ke Prabowo Subianto. Otomatis koalisi ini kini dihuni empar partai parlemen.
Prabowo bersama PKB mengusung nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dukungan PAN dan Golkar ini ditandai dengan pemberian surat dukungan resmi kepada Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra oleh masing-masing pemimpin partai, Minggu (13/8/2023).
BERITA TERKAIT :Dari Gedung Proklamasi, Menteng, Minggu (13/8/2023), hadir langsung Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PKB Muahimin Iskandar atau Cak Imin.
Sejak KKIR berdiri, Prabowo sudah menjanjikan Cak Imin bakal cawapres. Tapi kini ada Golkar dan PAN.
Golkar dipastikan akan mendorong cawapres. Bisa saja partai beringin itu mendorong nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Ketum PAN Zulkifli Hasan menuturkan pemberian dukungan kepada Prabowo ini dilakukan melalui pembahasan secara matang.
"Kenapa PAN mengambil keputusan itu saudara-saudara, kami sudah 10 tahun, bareng-bareng dengan Pak Prabowo. Kalau tinggal sedikit kenapa tidak sabar. Kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas, karena hari ini kita sudah bersama-sama," kata Zulkifli.
"Semoga kita bersama Gerindra, PAN, Golkar, PKB dan teman-teman partai lainnya bisa menuntaskan perjuangan kita Februari 14, 2024, Insyaallah Pak Prabowo menjadi presiden Indonesia," tegasnya.
Airlangga juga menyatakan dukungan Golkar kepada Prabowo. Dia menegaskan partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Prabowo karena sosoknya lahir dari rahim partai Golkar.
"Oleh karena itu, beliau mengikuti kegiatan di partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi. Ini egaliter, searah, sejalan dan setujuan dengan partai golkar," kata Airlangga.
Dalam kesempatan ini, Cak Imin pun menuturkan bahwa sudah berpuluh-puluh tahun PKB hadir di kancah politik, tetapi baru kali ini berkoalisi dengan PAN. "Sudah berpuluh-puluh tahun bersaudara tapi baru ini berkoalisi," katanya.
"Dulu waktu kecil Muhammadiyah dan NU bermusuhannya minta ampun waktu kecil. Waktu saya dewasa mulai ada diskusi soal rakaat shalat tarawih...moga-moga koalisi ini membawa kemajuan baru bagi Indonesia di masa yang akan datang," ujarnya.
Tegak Lurus
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sepertinya mulai pudar. Dia diduga pasrah.
"Saya rasa terlalu dini, kan ini masih proses, jadi saya tegak lurus saja sama Bapak Presiden," ujar Erick dikutip dari keterangannya, Ahad (13/8/2023).
Erick mengatakan keputusan capres dan cawapres seperti halnya sebuah percintaan yang tak hanya melibatkan pasangan yang tengah memadu kasih. Erick mengatakan keseriusan jalinan cinta untuk menuju pelaminan tentu akan melibatkan banyak pihak, terutama dari orang tua dan keluarga besar.
"Yang namanya percintaan saja ketika mulai cocok, lalu ada faktor orang tua. Sama, dalam proses seperti ini, ada koalisi yang perlu (presidential threshold) 20 persen," ujar mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick mengatakan keputusan pasangan capres dan cawapres menjadi kewenangan dari partai politik (parpol). Begitu juga dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang sejak awal menaruh namanya sebagai kandidat utama cawapres.
"Saya rasa sebaiknya tanya PAN karena mereka sedang koalisi, saya tidak bisa mendahului," sambung pria kelahiran Jakarta itu.
Erick mengatakan saat ini dirinya berfokus menyelesaikan tanggung jawab dan penugasan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Baik sebagai Menteri BUMN maupun membenahi sepak bola.