RN – Sejumlah pemain Velez Sarsfield diserang suporter sendiri usai menelan kekalahan di Liga Argentina. Peristiwa itu menimbulkan trauma kepada mereka hingga enggan berlatih tanpa pengamanan.
Velez tumbang 0-1 saat bertandang ke markas Huracan di pekan penutup Liga Argentina 2023, Senin (31/7). Hasil itu membuat mereka finis di urutan 25 dari 28 klub dengan torehan 27 poin, hasil 5 kali menang, 12 kali imbang, dan 10 kali kalah.
Skuad Velez kembali ke pusat latihan mereka di Villa Olimpica Stadium beberapa jam usai laga. Dari sana, para pemain bermaksud pulang ke rumah masing-masing. Namun kemudian datang para suporter yang melampiaskan kemarahan.
BERITA TERKAIT :"Kami tiba (di stadion) untuk mengambil mobil lalu pulang. Hari sudah gelap saat kami keluar dan mobil-mobil milik Barra Brava (sebutan ultras di Argentina) datang. Mungkin ada sekitar 5-6," ujar striker Velez, Gianluca Prestianni kepada ESPN.
"Mereka memukul wajah saya dua kali sambil menarik jaket saya. Saya merasa takut, rekan setim saya sampai tak mau pulang karena takut dibuntuti," jelas pemain 17 tahun itu.
Pengalaman ini membuat Prestianni berpikir untuk pindah klub. Apa yang dialami Leonardo Jara tak kalah bikin trauma. Bek 32 tahun itu sampai diancam akan ditembak.
"Mobil mereka berhenti di depan mobil saya. Mereka ingin saya keluar dan bilang mereka akan menembak dua kaki saya," ujar Jara kepada salah satu stasiun radio lokal.
Ancaman penembakan itu juga didengar Prestianni di lokasi. Selain mereka berdua, ada Santiago Castro dan Francisco Ortega yang juga terlibat dalam peristiwa mencekam tersebut.
Lewat pernyataan resmi, Velez mengecam tindakan tersebut. Para pemain enggan melaporkan kasus ini, namun polisi tetap memanggil para pemain yang menjadi korban untuk dimintai keterangan. Pelatih Velez, Sebastian Mendez menegaskan timnya takkan berlatih sampai mendapat jaminan perlindungan.