Faizal Assegaf (kritikus)
Belum kelar urusan skandal kardus durian, kini Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diduga terjaring kasus 40 miliar. Lagi-lagi aroma tidak sedap itu muncul jelang Pilpres 2024.
Sorotan kasus tak elok tersebut makin memburamkan rasa simpatik publik pada PKB. Partai yang mestinya tampil gesit dan independen, terposisi dalam bidikan serius KPK.
BERITA TERKAIT :Horor isu korupsi tak hanya meneror PAN dan Golkar, namun menjadi prahara politik bagi PKB. Ihwal itu bikin Cak Imin terkesan kaku dan was-was. Terlibat atau tidak, tergantung bukti yang tersedia.
Menurut LSM anti korupsi MAKI, atas kesaksian Musa Zainuddin, mantan Ketua DPW PKB Lampung, beberkan bukti Cak Imin menerima uang Rp 40 Miliar dari PT Sugar Group Company (SGC) terkait rekomendasi PKB pada Pilgub Lampung.
Ketua MAKI Boyamin mendesak KPK bertindak proporsional dan transparan: “KPKnya (jangan) melempem”. Bukan kali ini saja, sebelumnya juga MAKI gencar mendesak KPK menuntaskan dugaan skandal kardus durian.
Polemik kedua kasus yang mencuat, suka atau tidak telah memicu keprihatinan. Terlebih bagi warga NU, kian terusik. Partai yang dianggap representasi aspirasi NU terkesan tersandera perilaku ugal-ugalan Cak Imin.
Akibatnya, ketegangan PKB dan sejumlah elite PBNU sempat meruncing. Partai yang dirintis Gus Dur dan para ulama NU tersebut, seolah dibajak demi kepentingan pribadi. PKB dinilai makin merosot dan kehilangan momentum strategis jelang Pilpres.
Dugaan korupsi yang mencengkram Ketum PKB adalah perkara serius. Kalau benar Cak Imin terlibat, KPK harus bertindak tegas. Bukan berlarut-larut dan seolah memasung PKB di teras lembaga hukum.