Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Calo Proyek Pakai Nama Dewan Nyampah, Kadis Kalau Takut Calo Mundur Aja

RN/CN | Kamis, 20 Juli 2023
Calo Proyek Pakai Nama Dewan Nyampah, Kadis Kalau Takut Calo Mundur Aja
Ilustrasi/Net
-

RN- Ulah oknum calo proyek inisial A dan R membuka tabir banyaknya jejak calo yang mengunakan kekuatan relasi di DPRD DKI. Lantaran ada tekanan, beberapa pejabat akhirnya ikut menekan anak buah demi mengakomodir permintaan calo.

Menurut informasi didapat dari sumber di dinas teknis DKI Jakarta, kepala dinas AK akhirnya juga menekan anak buah karena terlalu takut dengan relasi dari DPRD DKI.

“ kalau mereka telpon, kadis hubungi kita minta mengakomodir keinginan mereka. Jadi kita gimana, mau tolak gak mungkin karena permintaan pimpinan. Kita sih berharap punya pimpinan juga tegaslah. Ada ko dibeberapa dinas pimpinannya berani,” curhat sumber.

BERITA TERKAIT :
Johar dan Tanah Tinggi Kawasan Kumuh Dekat Istana Presiden, Kadis Citata DKI Berkelit Begini
Cuma Jadi Sarang Hantu, Kenapa Rumah Dinas Gubernur Jakarta Direstorasi Sampai Rp22,2 Miliar?

“ karenakan kalau ada masalah hukum di hasil pekerjaan , kita-kita juga yang harus menghadapi bukan mereka,” sambunnya.

Sebelumnya diberitakan Komunikolog politik dan kebijakan publik Tamil Selvan menegaskan, eksekutif menengah kebawah tidak perlu takut, laporkan kepada KPK sebagai upaya pencegahan, agar Dinas jangan seperti makan buah simalakama.

"Dikasih proyek, pekerjaan ngak beres, justru eksekutif yang bertanggung jawab.
Tidak dikasih proyek, takut ada intervensi dan intrik mempersulit proses anggaran di DPRD,” cibir Tamil.

“Jadi jika dilapor ke KPK, biar terang benderang, jangan juga oknum-oknum ini merusak nama DPRD, karena bisa jadi mereka ini hanya jual-jual nama saja. Tapi kalau emang kepala dinas takut, sebaiknya mundur aja dari jabatan biar Gubernur cari pimpinan yang lebih tegas,” tambahnya.

Tamil juga mengatakan gaya seperti itu merupakan bentuk kolusi dan nepotisme masa lalu yang masih hadir dan eksis sampai saat ini.

"Inikan gaya-gaya sentimen politik jaman dulu. Kira-kira dengan menjual nama dewan dari partai -partai katakan parpol yang cukup kuat. Sehingga, kemudian bisa menekan eksekutif-eksekutif di jajaran menengah kebawah. Apalagi, parpol yang dijual-jual itu partai yang memenangkan kepala daerahnya, " ucap Tamil dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (18/06/2023).

#Dinas   #Calo   #Pengamat