RN - Partai Amanat Nasional (PAN) terus bermanuver. Kali ini PAN mempersiapkan strategi politiknya untuk menyongsong Pilpres 2024.
Salah satu skenario yang disiapkan menduetkan pasangan bakal capres dan bakal cawapres. Salah satu opsinya adalah menduetkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas di Pilpres 2024.
BERITA TERKAIT :Manuver PAN ini dicibir. PAN dinilai suara kurang tapi ambisinya banyak. Pada Pemilu 2019, PAN meraup 9,57 juta (6,84%) suara dan meraih 44 (7,65%) kursi DPR RI periode 2019-2024.
Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri Susanto menyebut pihaknya bersama Golkar telah melewati ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persens.
Selain duet Airlangga dan Zulhas, PAN juga menyiapkan opsi duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
“Artinya skema yang kami munculkan selama ini semuanya tetap jalan. Paket Ganjar-Erick, Prabowo-Erick, Airlangga-Zulkifli Hasan sama seriusnya. Jadi, ini yang sedang kami terus komunikasikan dengan para pihak,” kata Yandri.
Sementara Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menanggapi hasil rekomendasi Dewan Pakar Golkar terkait poros baru di Pilpres 2024. Viva mengatakan pihaknya terbuka dan senang untuk bekerja sama dengan Golkar.
Viva mengatakan pengusungan calon presiden dan wakil presiden mesti memenuhi ambang batas presiden atau Presidential Threshold 20 persen. Ia menyebut jika Golkar bergabung dengan PAN maka persyaratan itu sudah memenuhi, di mana Golkar 14,78 persen dan PAN 7,65 persen.
"Golkar tidak dapat maju sendirian karena hanya memperoleh 85 kursi DPR atau 14.78 persen. Untuk itu Golkar harus bekerjasama atau berkoalisi dengan parpol lainnya. Yang intensif melakukan komunikasi adalah PAN" kata Viva dikonfirmasi, Selasa (11/7/2023).
Viva menyebut PAN terbuka akan rekomendasi tersebut. Ia berharap ada tindakan yang serius terkait poros baru.
"PAN membuka lebar dengan tangan terbuka dan merasa senang jika dapat bekerjasama dengan Golkar. PAN berharap serius agar dapat seiring sejalan, berjuang bersama dengan Golkar di pilpres 2024," tutur Viva.