RN - Banyak mahasiswa dari Indonesia pindah ke Singapura. Para mahasiswa itu ternyata orang-orang cerdas.
Dihubungi wartawan, seorang mahasiswa yang pindah ke Singapura mengaku, kalau dirinya pindah kewarganegaraan karena merasa dihargai. "Ilmu kita di sini dihargai, jadi lebih baik di sini," tegas ahli IT yang namanya enggan disebutkan, Minggu (10/7) malam.
Sementara Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim buka-bukaan terkait data warga negara Indonesia (WNI) yang pindah jadi warga negara Singapura. Rata-rata mereka yang pindah berusia produktif yakni 25-35 tahun.
BERITA TERKAIT :"Sekitar 1.000 orang per tahun (masyarakat Indonesia pindah jadi warga negara Singapura). Rata-rata ini usia produktif 25-35 tahun," kata Silmy kepada detikcom, Minggu (7/7/2023).
warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara Singapura paling banyak selama 2022 yakni mencapai 1.091 orang. Sedangkan selama 2021 mencapai 1.070 orang.
Jumlah itu jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada 2020 jumlah warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara Singapura mencapai 811 orang. Jumlah itu sempat turun dibanding 2019 yang mencapai 940 orang.
Khusus di 2023, sampai April sudah ada 329 orang warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara Singapura. Jumlah itu lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 286 orang.
"Ini suatu realita bahwa banyak warga negara Indonesia yang tertarik pindah menjadi WNA negara tertentu. Ini baru data WNI yang jadi warga negara Singapura," beber Silmy.
Sebelumnya Silmy menyebut Indonesia bersaing dengan negara lain untuk merebut orang-orang pintar. Pasalnya banyak mahasiswa yang pindah kewarganegaraan salah satunya ke Singapura.
"Dalam hal menentukan nasib bersama, harus bersatu. Pemerintah kasih beasiswa LPDP, memperjuangkan, kasih informasi supaya Gen Z generasi yang unggul dan berdaya saing," imbuhnya dalam Festival Gen Z 2023 by CentennialZ, Sabtu (8/7/2023).