RN - Sandiaga Uno punya cara khusus. Dia nampaknya terus memepet Ganjar Pranowo. Aksi Sandi ini membuat peluang Menteri BUMN Erick Thohir amsiong.
Sandi dan Ganjar bertemu di ruang tunggu King Abdulaziz International Airport (KAIA), Jeddah, Arab Saudi. Ganjar mengaku lebih dulu menunggu Sandi di ruang tunggu tersebut.
Ganjar dan Sandi akan berada di pesawat yang sama untuk kembali ke Indonesia setelah menunaikan ibadah haji tahun ini.
BERITA TERKAIT :"Aku tungguin datangnya," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/7).
Sandi langsung menyalami Ganjar saat bertemu di ruang tunggu tersebut. Sandi juga memperkenalkan salah satu pejabat di Arab Saudi kepada Ganjar yang turut hadir di ruangan tersebut.
"Mr Osama, this is the one i mention to you, Insyaallah the next President," kata Sandi.
"Dari Kementerian (Arab Saudi)," lanjut Sandiaga Uno memperkenalkan seorang pejabat yang mengenakan jubah tradisional, Bisht.
Sandi juga meminta pejabat Arab Saudi yang mendampingi mereka di ruangan itu berkunjung ke Indonesia.
"You have to visit (Indonesia), it is so beautiful," kata Sandiaga Uno.
Ganjar, Sandi dan pejabat dari Kementerian Agama Arab Saudi itu terus berbincang sambil menunggu pesawat yang akan mereka tumpangi tiba. Dalam pertemuan itu juga hadir istri Sandiaga, Nur Asia Uno dan istri Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh.
Sementara Erick Thohir mengaku tegak lurus kepada Jokowi. “Saya tegak lurus sama Bapak Presiden Jokowi. Ikut beliau, karena saya melihat beliau itu," tegasnya.
"Artinya, ketika ini ada sebuah kesempatan membangun negara ini lebih baik lagi dan beliau ada di situ, ini sebuah kesempatan. Tetapi saya bukan mengawarkan diri atau jualan kemana-mana bahwa saya yang terbaik, tidak. Saya sudah bilang, saya siap di dalam dan di luar pemerintahan,” kata Erick Thohir dalam tayangan Kick Andy Double Check, Jumat malam (30/6/2023).
Erick menambahkan, selama tiga tahun di pemerintahan dirinya merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika bisa membantu banyak orang.
Jawaban itu disampaikan Erick merespons pertanyaan apakah dirinya bersedia jika diminta menjadi wakil salah satu kandidat calon presiden. Apakah itu berarti Erick bersedia jika yang meminta adalah Presiden Jokowi?
Erick mengatakan, hal itu masih tergantung pada dukungan partai. Seperti diketahui, Erick bukan orang partai. Sejauh ini, baru Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah mengumumkan mengusung Erick untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Ditanya lagi apakah dirinya bersedia jika semua syarat terpenuhi, Erick mengatakan tergantung pada kesepakatannya bagaimana. Harus ada hitam di atas putih.
“Tergantung pada mau dibawa ke mana bangsa ini. Apa yang akan kita lakukan ke depan. Untuk apa kita punya kekuasaan tetapi malah menjerumuskan bangsa ini. Saya tidak mau menjadi bagian itu. Kalau begitu, saya lebih baik di luar pemerintah saja. Tapi kalau ada kesepakatan besar, ada tolak ukur yang jelas, ya, semua sepakat mau kemana, kita duduk. Tapi kalau sekedar mencari kekuasaan, janganlah. Kasihan bangsa ini,” tambah Erick.
Terkait kemungkinan dirinya menjadi cawapres 2024, kata Erick, sejauh ini masih berupa rumor dan belum ada kesepakatan atau perjanjian hitam di atas putih.
“Saya tegak lurus sama Pak Presiden. Saya ini pembantu presiden. Artinya apa? Selama tidak ada hitam di atas putih, saya rasa jangan GR dulu. Karena semua ini kan ada konteks apalagi yang namanya capres cawapres itu kan harus 20% (dukungannya). Jadi saya rasa terlalu dini kalau masalah rumor, masalah isu-isu, saya rasa ada waktunya menjawab tapi tidak pada saat ini. Kita belum ada hitam di atas putihnya. Silahkan aja cek di mana-mana,” kata Erick.