RN - Arus balik mulai terasa. Minggu (23/4) malam, gelombang kendaraan sudah masuk ke Cikampek.
Di ruas jalan Tol Layang MBZ sudah terlihat kepadatan arus balik. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo akan memberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas di jalur arteri dan jalur tol untuk mengantisipasi puncak arus balik.
"Pemberlakuan langkah-langkah rekayasa, mulai dari one way, contraflow, dan juga kemungkinan ganjil genap ini akan diberlakukan agar beban jalan pada puncak arus balik bisa kita urai dan kita distribusikan," ujarnya.
BERITA TERKAIT :Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengatakan bahwa puncak arus balik diprediksi terbagi menjadi dua gelombang. Ia pun telah menyarankan para pemudik untuk melakukan perjalanan balik pada tanggal 26 hingga 29 April 2023.
"Puncak arus balik diperkirakan terjadi di dua gelombang, tanggal 24 dan 25 April, serta 30 April dan 1 Mei," ucapnya.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudhi mengingatkan soal adanya potensi gangguan samping yang mungkin terjadi saat arus balik.
Adapun, hal tersebut tentu harus dihindari oleh masyarakat, khususnya para pemudik lantaran dapat menjadi titik rawan kemacetan.
"Yang harus diwaspadai adalah titik-titik di mana terjadi penyempitan jalan. Kami selalu menyampaikan tentang adanya potensi hambatan-hambatan samping," katanya, Minggu, 23 April 2023.
Menurut keterangan Firman, sejumlah potensi gangguan samping yang sekaligus menjadi titik rawan tersebut di antaranya adalah pasar tumpah, kegiatan masyarakat, dan persimpangan sebidang dengan rel kereta api, untuk jalan arteri. Sedangkan, untuk jalan tol, titik rawannya biasanya berada di gate tol.
"Sementara untuk jalan tol adalah umumnya terjadi di gate tol dan ada di rest area," ujarnya.
Oleh karena hal tersebut, Firman juga meminta masyarakat untuk tidak ikut menjadi penghambat bagi pengguna jalan yang lain. Menurutnya, kesadaran masyarakat dapat berdampak pada meredamnya penumpukan kendaraan saat arus balik Lebaran.
"Apabila ada hal-hal yang dibutuhkan, kami berharap, pada saat menghentikan kendaraan yang akan menjadi potensi gangguan samping ini bisa semaksimal mungkin dihindari," ucapnya mantan Kapolres Depok ini.
"Karena pertaruhan dengan jumlah (petugas) yang ada, kami berharap kami bisa melayani semaksimal mungkin masyarakat agar tidak terganggu perjalanannya," tuturnya melanjutkan.