RN - Momen Lebaran terkadang dimanfaatkan para oknum. Hal ini terlihat dari cerita Ketua DPP PSI yang juga juru bicara partai, Sigit Widodo.
Dia membagikan pengalaman kurang mengenakkan yang dialaminya saat mudik di hari Lebaran. Sigit bercerita digetok harga saat membeli makan di salah satu restoran di rest area Km 86 Tol Cipali.
Cerita ini mulanya dibagikan Sigit dalam cuitan di akun Twitter resminya, @sigitwid. Cuitan tersebut viral dan ramai dikomentari oleh netizen.
BERITA TERKAIT :Sigit lantas menceritakan pengalaman kurang mengenakkan tersebut. Dia mengaku mengalami sendiri apa yang dicuitkannya di Twitter.
"Betul (saya alami sendiri), itu kejadian semalam (Sabtu, 22 April) sekitar pukul 20.00 WIB," kata Sigit saat dikonfirmasi perihal cuitannya yang viral di medsos, Minggu (23/4/2023).
Sigit menjelaskan lebih lanjut yang dialaminya tersebut. Dia mengatakan sore itu dirinya hendak mudik dari BSD Tangerang ke Purwokerto bersama anaknya lewat Tol Cipali. Namun, Sigit mengaku terjebak macet hingga akhirnya memutuskan berhenti di salah satu rest area yang berada di Tol Cipali.
"Karena macet, lewat magrib kami baru masuk Cipali sehingga memutuskan untuk istirahat sejenak dan makan malam di rest area Km 86A. Setelah mengantre cukup lama, sekitar pukul 20.00 WIB kami dapat parkir di rest area itu," ucapnya.
Sigit menyebut dirinya dan anaknya sebetulnya hendak makan di salah satu restoran fast food, tapi penuh dan tidak kebagian tempat. Karena itu, dia akhirnya menuju salah satu food court yang ada di rest area itu.
"Anak saya memilih salah satu rumah makan, modelnya prasmanan mengambil sendiri. Saya mengambil nasi, sepotong ayam, telur dadar, dan tahu. Anak saya nasi, dua potong ayam, telur dadar, dan tempe. Kami sama-sama minum teh di botol kecil," jelasnya.
Sigit menyebut awalnya hendak membayar makanan itu lebih dulu sebelum memakannya. Akan tetapi, pihak restoran menyuruhnya untuk bayar belakangan. Saat itu, dia mengaku mulai curiga makanan yang dibelinya akan digetok harga.
"Waktu mau bayar, oleh penjualnya dibilang makan saja dulu bayarnya belakangan. Saya sudah agak curiga, pasti akan digetok. Tapi malas juga berdebat, apalagi sudah cukup malam. Jadi kami makan," tuturnya.
Ternyata firasatnya benar, Sigit mengaku terkejut ketika makanan yang dipesannya ditagih bayaran senilai Rp 155 ribu. Dia juga bingung lantaran tidak diberikan bon atau tanda terima pembayaran.
"Benar saja, saat bayar kami ditagih Rp 155 ribu tanpa diberi bon tanda terima," tukasnya.
Sementara Pihak restoran tersebut pun kini sudah meminta maaf kepada Sigit. Permintaan maaf ini disampaikan oleh penanggung jawab restoran melalui akun medsosnya.
Penanggung jawab restoran prasmanan itu awalnya membalas cuitan Sigit yang viral di media sosial.
"Selamat Siang Pak Sigit. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya Devi Izin retweet terkait review bapak di Twitter, informasinya telah sampai kepada saya selaku salah satu penanggungjawab atas kepuasan pelanggan di rumah makan KM 86A Cipali," tulis @devinur098 membalas cuitan Sigit Widodo yang viral seperti dilihat detikcom, Minggu (23/4/2023).
Sigit Widodo mengirimkan sendiri cuitan tersebut kepada detikcom. Cuitan tersebut juga sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.
Sigit lantas membalas cuitan penanggung jawab restoran tersebut. Dia berharap penanggung jawab restoran tersebut melakukan evaluasi atas kejadian itu.
"Terima kasih atas tanggapannya. Saran saya bisa diperbaiki dengan mencantumkan harga di depan kios dan menerima pembayaran setelah konsumen mengambil makanan. Untuk penjual juga lebih aman karena pembeli tidak bisa langsung pergi sebelum membayar," terang Sigit.
"Semoga dengan perbaikan ini rumah makan akan semakin laris dan semua konsumennya bisa tersenyum puas setelah makan di sana," balas Sigit.
Beberapa tips bagi pemudik jika ingin membeli makanan di rest area. Sebelum makan sebaiknya kita bertanya berapa harga per porsi.
Selain itu Anda juga bisa melihat daftar menu yang biasanya dicantumkan harga. Setelah semua cocok barulah Anda memesan.