RN - PDIP bakal mendorong kadernya menjadi capres. Sosok yang akan didukung Banteng adalah kader internal.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
"Di dalam demokrasi yang sehat ketika PDI Perjuangan melakukan pelembagaan partai seperti adanya sekolah partai tentu saja kami mendorong kader internal partai," katanya kepada wartawan di Sekola Partai PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023).
BERITA TERKAIT :"Dan ini sudah menjadi policy diputuskan di dalam kongres kelima dan dipertegas oleh ibu ketua umum pada saat hari ulang tahun PDI Perjuangan ke-50 bahwa partai akan mengusung kader internal partai," lanjutnya.
Hasto mengemukakan hal itu ketika menanggapi pernyataan wartawan soal syarat PDIP yang harus menjadi capres saat menjalin kerjasama politik dengan partai lain.
Masih pada saat yang sama, Hasto juga merespons Partai Golkar yang menyindir PDIP terkait sikap seolah mensyaratkan calon presiden bila bergabung dengan koalisi besar partai pro pemerintah.
Hasto mengatakan pihaknya menghargai sikap Golkar dan siap menjadi pendengar yang baik.
"Itu kan hak Golkar untuk berpendapat, kami menjadi pendengar yang baik," ucap Hasto.
Namun, dia mengatakan berdasarkan pengalaman ketika mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden PDIP di 2014 dan 2019, saat itulah sejumlah partai merapat kepartainya. Hasto meyakini kerja sama politik akan mengerucut setelah PDIP mendeklarasikan capresnya.
"Dalam sebuah tahapan-tahapan strategis secara empiris maka nanti setelah ibu ketua umum mengumumkan siapa capres dari PDI Perjuangan, dari pengalaman mengumumkan Pak Jokowi di situ akan terjadi konsolidasi pengerucutan dalam kerja sama tersebut," ucap Hasto.
Sebelumnya, Partai Golkar buka suara soal peluang PDIP gabung dengan koalisi besar. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan jika PDIP gabung koalisi besar maka harus ikut aturan main dalam koalisi besar.
"Prinsipnya kita terbuka, hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," kata Ace pada wartawan di Kantor DPP Golkar, Jakbar, Rabu (12/4/2023).
Ace mengatakan jika nantinya terdapat partai yang ingin bergabung, partai tersebut harus memahami bahwa koalisi besar sudah ada yang menginisiasi. Pihaknya tidak ingin nantinya partai yang ingin bergabung itu mencoba menguasai koalisi besar.
"Ya makanya yg terpenting adalah membangun sebuah pemahaman yang sama dan harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisasi. Jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun tapi belakangan ingin menguasai. Tentu itu yang harus dihindari," ungkapnya.