RN - PPP sudah ancang-ancang cerai dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Partai Ka'bah itu bakal membuat poros baru dalam koalisi pilpres.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Arsul Sani Partai Persatuan Pembangunan (PPP) buka suara terkait wacana koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hal tersebut disampaikan oleh Asrul Sani ketika berkunjung di balai kota Solo, Jumat (10/3/2023).
"Yang jelas kan begini, kalau kita bicara koalisi partai politik, semuanya itu masih terbuka untuk berubah. Berubah itu artinya dalam satu koalisi bisa bertambah bisa berkurang gitu ya," kata Asrul.
BERITA TERKAIT :Selain mengaku terbuka untuk koalisi, ia juga mengapresiasi hal tersebut. Sebab, ia menilai PDIP adalah salah satu partai yang berpengalaman dalam pemenangan pemilu.
"Karena itu ketika kemudian ada yang menyuarakan agar PPP bisa berkoalisi dengan PDIP tentu kami berterima kasih. Kita merasa terhormat juga jika diajak berkoalisi dengan partai terbesar di negara partai pemenang pemilu," katanya.
Kendati demikian, agar dapat berlangsung koalisi antara PPP dengan PDIP Asrul menilai harus ada kesamaan dan penyesuaian visi dan prinsip, khususnya berkaitan dengan proyek strategis nasional. Sebab, ia mengharapkan agar proyek yang sudah berjalan tidak berhenti di tengah jalan.
"Tapi kan itu proses yang masih berjalan. Karena kalau berbicara koalisi maka kita akan bicara platform kedepan. Bagaimana Indonesia ini pasca 2024 atau periode 2024-2029 akan akan dibawa kemana yang jelas ada kontinuitas pembangunan," katanya.
Ditanya soal bagaimana kecocokan antara PPP dengan PDIP, Asrul malah berkelakar.
"Dengan PDIP ya cocok dengan Golkar ya cocok dengan Gerindra ya cocok dengan PAN ya cocok dengan PKB cocok. Insyaallah kalau dengan partai partai terutama yang ada dalam koalisi pak Jokowi-Ma'ruf karena kita sudah bekerja bersama-sama ya cocok," katanya.