RN - Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) mendesak Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan audit terbuka terhadap arena berkuda Jakarta International Equestrian Park (JIEP).
Desakan audit MPOJ kepada HBH sapaan akrab Heru karena JIEP terkesan komersil. Tragisnya lagi kata MPOJ kalau atlet-atlet prestasi berkuda DKI Jakarta sulit latihan di arena yang terletak di Pulomas, Jakarta Timur.
Masyarakat Pemantau Olahraga Jakarta (MPOJ) meragukan kontingen berkuda DKI Jakarta bisa sukses menyapu bersih medali dalam PON XXI Aceh-Sumut yang rencananya digelar 2024 mendatang.
BERITA TERKAIT :"Kami meragukan kontingen berkuda DKI bisa menyapu bersih medali emas di PON 2024," ujar Peneliti MPOJ, Sofwan Sulthon di Jakarta, Senin (30/01).
Ucapan Sofwan terkait hasil analisa atas pernyataan Ketua Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) DKI Jakarta, Aryo Djojohadikusumo dalam rapat kerja provinsi atau rakerprov di JIEP, Pulomas, Jaktim akhir Desember 2022.
Dalam Rakerprov, Aryo berkomitmen kepada pengprov Pordasi DKI Jakarta, akan menyapu bersih emas di PON 2024. Pada tahun 2023 akan tancap gas menghadapi Pra kualifikasi PON 2024 yang akan digelar pada Juli sampai September 2023. Ini ditujukan untuk menyeleksi siapa yang bisa tampil di PON 2024.
Mimpi Aryo untuk menyapu bersih emas di PON 2024 kata Sofwan bisa meleset. Karena fakta bahwa para atlet berkuda yang bergabung dalam Pelatda DKI tidak bisa berlatih di arena berkuda kebanggaan masyarakat Jakarta. Padahal nantinya para atlet ini akan membawa nama baik DKI Jakarta di kancah nasional maupun internasional.
"Boro-boro bisa menggunakan kandang kuda di JIEP, berlatih saja tidak dikasih. Sudah seharusnya JIEP dibawah pengelolaan PT Pulomas Jaya diaudit atas pemanfaatan fasilitasnya," kata Sofwan.
Diketahui, Jakarta International Equestrian Park atau Taman Berkuda International Jakarta merupakan arena olahraga berkuda yang berlokasi di Pulomas, Jakarta Timur DKI Jakarta dan dikelola oleh PT Pulomas Jaya (anak perusahaan PT Jakarta Propertindo). Arena berkuda ini berada di lahan seluas 35 hektar dan dapat menampung sekitar 1.500 orang.
Taman berkuda ini memiliki standar internasional dan merupakan fasilitas berkuda terbesar se-Asia. Di kompleks ini terdapat 156 kandang kuda dua lantai, rumah sakit kuda, kandang isolasi, ruang makan, asrama, dan kantor manajemen.
Sofwan yakin kalau HBH tidak mengetahui adanya biaya mahal dan sulitnya atlet berlatih di JIEP Pulomas. "Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Itukan fasilitas milik Jakarta kenapa juga atlet yang akan mengharumkan nama ibu kota sulit latihan," sindirnya.