RN - Partai Golkar harus puas pada posisi keempat setelah NasDem. Suara partai berlambang Beringin itu memperoleh 7,6 persen.
Jika kondisi benar terjadi maka posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar bakal digoyang. Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis hasil survei terkait elektabilitas dan resistensi publik terhadap partai politik.
Hasil survei menempatkan PDIP berada di tingkat pertama dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22,1 persen.
BERITA TERKAIT :Adapun survei ini dilakukan pada 19 sampai 30 Desember 2022 kepada 1.214 responden. Metode penelitian menggunakan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh 66 enumerator. Adapun margin of error survei +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut daftar elektabilitas partai politik versi Survei Algoritma:
1. PDI Perjuangan 22,1 persen
2. Partai Gerindra 12,2 persen
3. Partai NasDem 7,8 persen
4. Partai Golkar 7,6 persen
5. Partai Kebangkitan Bangsa 6,8 persen
6. Partai Demokrat 5,3 persen
7.Partai Keadilan Sejahtera 4,2 persen.
8. Parai Persatuan Pembangunan 2,2 persen
9. Partai Amanat Nasional (PAN) 1,9 persen
10. Perindo 1,6 persen
11. Partai Buruh 0,8 persen
12. PBB 0,5 persen
13. Partai Gelora 0,4 persen
14. PSI 0,2 persen
15. Hanura 0,2 persen
Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma Fajar Nursahid lalu membahas hasil survei tersebut. Dia menyoroti secara khusus terkait posisi elektabilitas PDIP yang menempati posisi teratas, tapi di sisi lain punya resistensi tinggi.
"PDIP meski dia sangat tinggi elektabilitasnya, tapi resistensi juga lumayan tinggi juga," kata Fajar dalam pemaparannya secara virtual, Senin (23/1/2023).
Fajar lalu menyebut tingkat resistensi yang dimiliki partai menjadi gambaran. Partai yang memiliki elektabilitas tinggi, kata dia, juga menghadapi tingkat penolakan dari mereka yang bukan pemilih partai tersebut.
"Misalnya PKS itu juga tinggi 4,5 persen resistensinya ini. PSI juga tinggi sekali resistensinya," tutur Fajar.