RADAR NONSTOP - Intensitas hujan yang terus tinggi di wilayah Cirebon, membuat sejumlah pihak harus ekstra waspada.
Selain banjir, dampak lainnya adalah kerusakan fasilitas umum baik jalan maupun jembatan. Seperti yang terjadi di RT 01/05 Dusun II, Desa Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Tembok penahan tanah (TPT) atau disebut senderan sepanjang 20 meter tiba-tiba ambruk, Kamis (27/12) kemarin.
Namun insiden ini tidak memakan korban, hanya kerusakan senderan dan berdampak pada terputusnya jalan penghubung antar kecamatan.
H. Musa, Ketua RW 05 Desa Buntet, menyatakan, jika pihaknya sudah melaporkan kejadian ambruknya senderan Sungai Cikanci ini kepada pihak desa.
“Begitu kejadian, saya langsung melapor ke Kuwu dan Kuwu bersama perangkat meninjau lokasi. Diharapkan, secepatnya realisasi perbaikan senderan guna minimalisasi terputusnya jalan penghubung antara Kecamatan Astanajapura dengan Kecamatan Greged,” ujarnya, Sabtu (29/12).
Sementara itu, Kuwu Desa Buntet, Edi Suhaedi menjelaskan, pihak desa sudah mendapatkan laporan dari masyarakat dan Ketua RW setempat. Kemudian, akan diajukan ke pihak kabupaten.
“Lokasi ambruknya senderan di RT 01/05 Dusun II, dengan panjang senderan yang ambruk kisaran 20 meter sedangkan, kedalaman sekitar 7 meter,” jelasnya.
Masih dikatakan Edi, ambruknya senderan di Sungai Cikanci, tidak kali ini saja melankan sudah dua kali terjadi.
“Yang pertama, di Dusun I dan sudah diperbaiki. Sekitar satu pekan kemudian, di Dusun II dan dalam waktu dekat akan diperbaiki lagi dari anggaran mana saja. Mengingat, akses jalan yang nyaris putus,” paparnya. (*)