Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Stok Barang Kurang

Pengiriman Apple Tersendat, Harga iPhone Bisa Naik Nih

RN/NS | Senin, 31 Oktober 2022
Pengiriman Apple Tersendat, Harga iPhone Bisa Naik Nih
-

RN - Corona yang kembali mengganas di China membuat berdampak pada pengiriman unit iPhone. Untuk November diperkirakan akan terganggu karena kebijakan untuk mengatasi Covid-19 di pabrik Foxconn.

China menerapkan nol toleransi untuk Covid-19. Pemerintah lokal diminta segera bertindak untuk mengakhiri wabah. Salah satu kebijakan di China adalah karantina wilayah secara penuh.

Seperti diberitakan, ada 200 kawasan di China yang sudah melakukan lockdown. Dan lockdown belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.

BERITA TERKAIT :
VK Sosmed Ternama Rusia Dihapus dari App Store

Foxconn pada 19 Oktober melarang karyawan makan di kantin dan karyawan diminta membawa makanan mereka ke asrama. Selain China, Apple juga memproduksi iPhone di India.

Beberapa pedagang ponsel bekas di Jakarta mengaku, jika pasokan iPhone berkurang pastinya harga seken ponsel bisa naik. "Yang seken iPhone bisa naik kalau stok kurang," aku Sudrajat di kawasan Roxy, Jakpus, Senin (31/10).

Reuters, pada Senin (31/10/2022) waktu setempat, mengutip salah seorang narasumber yang dirahasiakan identitasnya mengatakan pengiriman pada November bisa berkurang sampai 30 persen.

Foxconn, salah satu pemasok Apple, sedang berusaha mendorong produksi di pabrik yang terletak di bagian selatan Kota Shenzen. Foxconn, mengacu pada pernyataan yang mereka rilis pada Minggu (30/10/2022), mengatakan kondisi berangsur membaik dan perusahaan akan berkoordinasi dengan kapasitas produksi cadangan di pabrik lain milik mereka untuk mengurangi potensi dampak.

Foxconn mempekerjakan sekitar 200 ribu orang di pabrik Shenzen. Para pekerja tidak puas dengan kebijakan yang semakin ketat untuk mengatasi Covid-19 di pabrik.

Sejumlah pekerja migran meninggalkan pabrik itu pada akhir pekan. Mereka pulang ke kampung halaman sehingga sejumlah kota harus bergegas menyiapkan rencana untuk menampung mereka.