Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Anies-AHY Lemah, Anies Kuatnya Dengan Ganjar, Puan, Kang Emil dan Khofifah

RN/NS | Sabtu, 08 Oktober 2022
Anies-AHY Lemah, Anies Kuatnya Dengan Ganjar, Puan, Kang Emil dan Khofifah
-

RN - Anies Baswedan diberikan leluasa oleh NasDem untuk mencari pendamping. Tapi, jika Demokrat memaksakan diri untuk menduetkan Anies dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maka peluangnya berat.

AHY berat karena elektabilitas putra SBY itu masih kecil. Tapi, jika Anies dengan Ganjar Pranowo atau Puan Maharani masih berpeluang bisa menang.

Begitu juga dengan duet Anies dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Atau duet Anies dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

BERITA TERKAIT :
Ganjar Masih Abu-Abu Hadiri Pelantikan Prabowo, Jangan-Jangan Belum Ikhlas?
Pelantikan Prabowo Bakal Dihadiri Ganjar Dan Anies, Tensi Politik Bakal Aman Dan Sejuk

Diketahui, AHY menerima kedatangan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden (capres) dari Partai Nasdem, Anies Baswedan.

Pertemuan digelar di Gedung DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat. AHY terlihat sumringah. Dia menebar senyum.

Dia berharap, pertemuan hari ini menjadi awal kebersamaan untuk memajukan Indonesia.

Indonesia, jelas AHY, tak bisa dipikirkan oleh satu-dua orang atau kelompok. Perlu adanya kerja sama dan sinergi antar kepemimpinan dan generasi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Bukankah itu semangat dari keberlanjutan dan perubahan, continuity and change. Mas Anies memiliki visi dan spirit yang sama, oleh karena itu tidak heran ketika chemistry yang terjadi begitu kuat untuk memajukan bangsa ke depan," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10).

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengungkapkan, dirinya habis berkunjung ke sejumlah daerah untuk menyerap aspirasi rakyat. Ada harapan dari mereka yang ingin hidupnya semakin baik.

Salah satunya bisa ditunjukkan lewat kepeduliannya terhadap masyarakat. Dan hal itulah, yang juga dilihat AHY kepada Anies yang terus memprioritaskan rakyatnya jelang masa jabatnya sebagai Gubernur DKI Jakarta selesai pada 16 Oktober mendatang.

"Pertemuan siang ini semoga silaturahim bisa menjadi awal yang lebih baik untuk kebersamaan kita semua ke depan, mengusung Indonesia yang semakin baik," ujar AHY.

Anies, jelas AHY, sudah dikenalnya sejak dirinya masih menjadi perwira TNI, jauh sebelum dirinya terjun ke dunia politik. Gubernur DKI Jakarta itu dinilainya sebagai sosok akademisi.

Selanjutnya, keduanya menjadi rival dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada 2017 yang memenangkan Anies. Kendati pernah besaing, AHY menyebut hubungan keduanya terus terjalin baik.

"Itulah indahnya persahabatan, kami tidak retak sedikitpun akibat sebuah kompetisi. Bahkan sebaliknya, setelah pilgub berakhir kami semakin dekat dalam membangun visi misi bangsa ke depan," ujar AHY.

Capres Kuat

Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menyebut nama Anies kuat. CSIS mencoba menyimulasikan head to head antara Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Hasilnya, Anies menang melawan Ganjar dan Prabowo. Saat head to head dengan Ganjar, Anies mendapat dukungan sebesar 47,8%. Sedangkan Ganjar tertinggal 3,9% suara dari Anies.

"Pak Anies 47,8%, Pak Ganjar 43,9%," kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes konferensi pers virtual, Senin (26/9).

Dalam simulasi Anies head to head dengan Ganjar, sebanyak 0,8% responden belum menentukan pilihan. Sedangkan 7,6% responden tidak tahu, tidak jawab, atau menjawab rahasia.

Sedangkan head to head dengan Prabowo, Anies mendapat dukungan 48,6%. Sedangkan Prabowo hanya mendapat dukungan 42,8%. Prabowo kembali kalah jika disimulasikan head to head dengan Ganjar. Gubernur Jawa Tengah itu mendapat dukungan 47,2%.

Lalu, Prabowo mendapat dukungan 45%. Dalam simulasi ini, sebanyak 0,3% responden belum tentukan pilihan. Sedangkan 7,5% tidak tahu, tidak jawab, atau menjawab rahasia.

CSIS melakukan survei pada periode 8 sampai 13 Agustus 2022. Jumlah responden sebesar 1.200. Responden berusia 17-39 tahun. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei tersebut sebesar 95%. Adapun margin of error jajak pendapat tersebut lebih kurang 2,84%.