RN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak masyarakat menjaga kesehatan tulang dengan rutin berolahraga, di samping menjaga keseimbangan gizi.
"Kalau orang setiap hari, mau olahraga tidak usah banyak-banyak 30 menit saja rutin, InsyaAllah sehat," kata Ganjar dalam sambutannya di pelataran Gedung Gadhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (16/9/2022) pagi.
Dalam kesempatan itu, Ganjar sekaligus mencanangkan Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis yang diinisiasi Persatuan Warga Tulang Indonesia (Perwatusi). Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar.
BERITA TERKAIT :Ganjar mengaku sering mendapat keluhan nyeri persendian dari orang-orang. "Pak Ganjar dengkule wis arep copot, Pak Ganjar wong tuwe wis ora kuat mlaku, dengan bahasa-bahasa mereka masing-masing yang intinya beliau-beliau merasakan tulangnya tidak nyaman lagi," ucap mantan anggota DPR ini.
Kesadaran masyarakat menjaga tulangnya dari keropos atau osteoporosis diakui Ganjar masih relatif rendah. Karenanya, Ganjar mengapresiasi semangat beberapa orang, termasuk dari Perwatusi berbagi ilmu tentang osteoporosis.
"Jadi Perwatusi ini sangat aktif sekali, satu mengedukasi ibu-ibu sekalian, kedua menggerakkan mudah-mudahan akan ada edukasi-edukasi yang akhirnya kita paham," ujarnya.
Ganjar menceritakan, dirinya hampir setiap hari berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam, jika tidak jogging.
"Karena apa? nggak boleh sepedaan waktu itu. Kenapa saya jalan, karena mungkin saya mulai sadar rambutnya mulai ubanan? apa hubungannya? wis tua. Apa hubungannya lagi? waktu aku naik sepeda, patah (tulang lengan), waktu patah kok tidak sembuh-sembuh, waktu itu kesadaran saya muncul jangan-jangan osteoporosis," tutur Ganjar agak berkelakar sembari menunjuk bagian lengan kanannya yang patah.
Namun, ia bersyukur kondisinya berangsur pulih merujuk hasil rontgen terakhir. "Provos (istri) saya di rumah agak galak, jangan bilang-bilang. Diajak saya lari, jalan, trekking ke mana-mana. Intinya tiap hari kita harus olahraga, itu yang bikin badan kita sehat," imbuhnya.
Ganjar menekankan pentingnya mencari tahu cara menjaga kesehatan diri secara berkesinambungan dengan bertanya ke dokter atau kelompok. "Olahraganya bagus, pengetahuan bagus jiwanya juga bagus itu biasanya yang bikin pajenengan bahagia," pungkas Ganjar.
Masih kesempatan yang sama, Ketua Umum Perwatusi Anita. A. Hutagalung menyampaikan, Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis ini merupakan program berkelanjutan dan akan terus digaungkan ke seluruh pelosok kabupaten dan kota di provinsi setempat.
"Tentunya dengan bekerja sama dengan pimpinan provinsi, kabupaten kota juga dinas kesehatan yang memiliki kesamaan visi misi menuju Indonesia sehat dan produktif," ucap Anita.
Pencanangan ini, menurut Anita, menjadi awal baru Perwatusi Jateng dan akan terus digaungkan melalui pelatihan-pelatihan kepada instruktur-instruktur senam. "Saya juga sudah bicara dengan Pak Bambang (ketua Perwatusi Jateng), ini bisa terlaksana dalam waktu dekat ini dan juga disertifikasi agar dapat menjadi duta perlawanan masyarakat terhadap ostoeporosis," jelasnya.
Selain senam pencegahan ostoeporosis, beber Anita, Perwatusi juga mengembangkan senam oseodance yang ditujukan untuk anak-anak muda. "Agar menyadari osteoporosis itu bukan konsen pada orangtua, tapi kita harus mengawali dari anak-anak muda sejak dini," ujar Anita.
Ketua DPD Perwatusi Jateng, Bambang Priyanto kembali mengingatkan, frekuensi jumlah penderita tulang keropos dari waktu ke waktu meningkat. "Satu di antara tiga peempuan cenderung terjangkit tulang keropos atau osteoporosis. Sehingga pentingnya olahraga yang baik, terukur, dan teratur," pungkasnya.