Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Mudik Natal

Slot Penerbangan Ditambah, Tapi Harga Tiket Tetap Selangit

NS/RN | Minggu, 16 Desember 2018
Slot Penerbangan Ditambah, Tapi Harga Tiket Tetap Selangit
-

RADAR NONSTOP - Charles pusing tujuh keliling. Niatnya untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di Medan, Sumatera Utara bakal kandas.

Hingga kini, karyawan swasta di kawasan Thamrin, Jakpus itu belum juga dapat tiket. "Kalaupun ada harganya mahal. Untuk Kualanamu Rp 2 juta," ungkapnya.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Prames mengatakan sudah ada tambahan 101 slot penerbangan pesawat dengan 16 ribu kursi hingga 13 Desember 2018.

BERITA TERKAIT :
Tiket Pesawat Naik Dan Bikin Pusing Pemudik, Menhub Kasih Warning Sanksi Ke Maskapai 
Balas Sindiran Sekjen PDIP Soal Calon Pemimpin Gagal Bina Rumah Tangga, Grace Tuding Ganjar Anjlok

Penambahan kursi dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang pesawat pada libur natal dan tahun baru 2019.

"Tambahan ini untuk beberapa destinasi seperti Bali, Medan, dan Yogyakarta," kata Polana.

Sebanyak 16 ribu kursi ini merupakan penerbangan untuk rute domestik saja, bukan rute internasional. Selain meminta maskapai menambah slot terbang, Polana juga memastikan bahwa pihaknya akan mengawasi ketat pergerakan harga tiket di masa liburan ini. "Kami juga kirim surat edaran ke otoritas bandara agar dimonitor," ujarnya.

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut mayoritas penambahan slot dilakukan pada rute penerbangan Indonesia Timur. Selain dari yang disebutkan Polana, ada juga kota seperti Manado, Ambon, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua.

"Jadi misalnya kalau di hari biasa 1000 penerbangan, maka kami minta maskapai menambah jadi 1100," kata Budi.

Tak hanya menambah slot penerbangan saja, Budi juga meminta sejumlah bandara beroperasi lebih lama dari biasanya.

Fokus saat ini, kata Budi, memang pada bandara-bandara kecil seperti Bandara Silampari di Sumatera Selatan atau Bandara Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah karena bergantung pada penerbangan, sehingga biasanya tidak beroperasi 24 jam.

"Ya kami minta operasi lebih panjang," ujarnya.