Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Anies Bahas Kerjasama Jepang & DKI, Tukang Kritik Tembak Kentut Dong

RN/NS | Selasa, 16 Agustus 2022
Anies Bahas Kerjasama Jepang & DKI, Tukang Kritik Tembak Kentut Dong
-

RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdikusi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Pertemuan itu berlangsung saat Anies melawat ke Jepang.

Anies mengunggah kegiatannya tersebut ke akun Instagram pribadinya. Dalam diskusinya itu, Anies mengungkapkan, Perdana Menteri Jepang tersebut menaruh perhatian kepada Indonesia, termasuk Jepang.

Kepergian Anies ke Jepang sempat menjadi sasaran tembak. Tapi, dengan hasil yang dibawa Anies tentunya para tukang kritik seperti menembak angin alias kentut.

BERITA TERKAIT :
Gara-gara Hal Ini, Legenda Barca Bayar Denda Pajak
Naik Gaji, Bek Arsenal Kini Tajir Melintir

"Berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang @Fumio_Kishida di kantornya. Beliau memberikan perhatian yang baik terhadap Jakarta dan Indonesia," tulis Anies, mengutip Instagram @aniesbaswedan, Senin (15/8/2022).

Fumio sempat melawat ke Indonesia beberapa bulan tersebut. Lawatannya pada April lalu dan disambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi perjalanan yang mengesankan.

"Kunjungan beliau ke Indonesia bulan April lalu bertemu dengan Bapak Presiden @jokowi menjadi perjalanan yang mengesankan baginya," katanya.

Dalam pertemuan itu, Anies mengaku membahas kerja sama yang telah berlangsung saat ini. Selain itu, pertemuan juga membahas soal generasi muda guna ikut mendukung perdamaian dunia.

"Kami membahas kerjasama yang selama ini berlangsung antara Jakarta dengan Jepang. Sekaligus juga tentang pentingnya menggenturkan peluang saling belajar bagi generasi muda antar dua bangsa untuk ikut mendukung perdamaian dunia," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Anies berkunjung ke Jepang sejak akhir pekan lalu. Dalam lawatannya itu, Anies bertemu Gubernur Tokyo Yuriko Koike hingga Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasha Hayashi.