RADAR NONSTOP - Sukses melahirkan 400 engineer di Yogyakarta, kini Binar Academy membuka akademi baru di BSD City.
Meski baru berusia satu tahun, tapi jumlah murid yang terdaftar di Binar Academy sudah lebih dari 10.000 orang.
Hal tersebut menyebabkan antrean panjang sehingga kandidat yang mendaftar baru bisa memulai menikmati masa didiknya pada bulan April 2019.
BERITA TERKAIT :Akademi yang dikenal luas dengan program beasiswanya ini melakukan ekspansi untuk menyasar generasi muda di daerah Jabodetabek dan sekitarnya agar tidak perlu lagi jauh-jauh ke Yogyakarta untuk belajar coding.
Sekolah teknologi binaan tokoh startup Indonesia Alamanda Shantika ini telah sukses mengembangkan komunitas talenta digital di Bandung, Batam, Semarang, Kupang, dan Ambon.
Melihat antusiasme kaum muda di luar Yogyakarta, gagasan untuk ekspansi ini direalisasikan. Rencana tersebut kemudian mendapat tanggapan yang positif dari Sinar Mas Land dan menyediakan sebuah tempat untuk Binar Academy di BSD City tepatnya di The Breeze.
Seperti diketahui saat ini BSD City sedang bertransformasi menjadi integrated smart digital city. Selain itu, saat ini Sinar Mas Land juga tengah mengembangkan sebuah kawasan seluas 25 hektar di BSD City yaitu Digital Hub.
Kawasan tersebut kedepannya diperuntukan untuk berkumpulnya para pelaku usaha di dunia industri IT dan teknologi digital di Indonesia.
“Berkat bantuan Sinar Mas Land, kami bisa hadir di BSD City. Kami dan Sinar Mas Land memiliki visi yang sama yaitu untuk terus mendukung digitalisasi di Indonesia, Sinar Mas Land juga sedang membangun sebuah kawasan bernama Digital Hub di BSD. Jadi, sebagai salah satu startup yang bergerak di bidang edukasi digital, kami bisa menyediakan talent pool untuk melengkapi ekosistem yang ada di BSD City,” tutur Alamanda.
Alamanda mengaku kebutuhan startup di Indonesia soal ketersediaan talenta digital tidak seimbang dengan kencangnya pertumbuhan ekosistem digital itu sendiri, melihat kebutuhan startup-startup di Jakarta terutama yang sudah unicorn soal sulitnya mendapatkan talenta digital, kami ingin bisa berperan secara aktif dengan menyediakan talenta digital berkualitas, mulai dari software engineer, product designer, hingga product owner.
Melalui salah satu produknya, yaitu Binar Career Hub, Binar Academy menyalurkan lulusan-lulusannya untuk dapat bekerja di perusahaan startup yang menjalin kerja sama. Dengan model bisnis seperti ini, maka siklus pemberdayaan sumber daya manusia di bidang teknologi bisa meningkat secara merata.
Mulai kuartal keempat tahun 2018, Binar Academy tidak hanya membuka program akademi untuk beasiswa saja, tapi juga program-program lain, seperti Binar Masterclass yang diperuntukkan untuk pekerja tingkat manajer, hingga Binar Plus, program pendidikan ekstensif yang memfasilitasi siswa untuk belajar dari nol hingga merilis aplikasi buatannya.
“Tidak sekadar jadi penyedia talenta baru saja, kami juga menciptakan program baru untuk memupuk talenta yang sudah ada dengan keterampilan dan perilaku. Jadi kami ingin terus bisa mendukung perkembangan startup di Indonesia secara menyeluruh,” papar Alamanda.
Sementara itu, Digital Hub Project Leader Sinar Mas Land, Irawan Harahap menjelaskan meski relatif baru, rekam jejak Binar Academy dikatakan mumpuni dalam mencetak talenta-talenta digital berkualitas, karena para tenaga pengajar berasal dari industri, sehingga academy ini mencetak talenta sesuai kebutuhan industri.
“Harapan kami dengan hadirnya Binar Academy, para pelaku teknologi digital di Indonesia akan mendapat pengetahuan, pengalaman, serta perilaku yang dibutuhkan untuk mendorong kemajuan ekonomi dan ilmu pengetahuan di bidang teknologi digital dan Kehadiran sejumlah Academy ini berfungsi sebagai pencipta tenaga kerja di dunia IT yang nantinya akan dibutuhkan oleh perusahaan, baik itu startup maupun perusahaan teknologi besar di kawasan Digital Hub BSD City,” tandas Irwan.