RADAR NONSTOP - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dituntut mengucapkan dua kalimat syahadat dihadapan publik.
Hal ini dianggap perlu guna menepis anggapan masyarakat bahwa mantan Danjen Kopassus itu hanya memanfaatkan agama dan para ulama untuk kepentingan Pilpres 2019.
Demikian dikatakatan Ketua Presidium Jari’ 98, Willy Prakarsa kepada Radar Nonstop, Jumat (14/12/2018). “Indikasi dan kesan publik terhadap Prabowo dalam kontestasi Pilpres saat ini, dia telah mengkotak-kotak ummat Islam dan ayat untuk tujuan dan impiannya menjadi Presiden RI periode 2019 - 2024,” ujar Willy.
BERITA TERKAIT :Willy juga mengatakan, dorongan Prabowo agar mengucap syahadatain dihadapan publik bukan tanpa alasan. Dorongan tersebut muncul dari keseleo lidah Prabowo saat mengucapkan ‘Hulaihi’.
“Prabowo yang mesti minta maaf secara langsung kepada ummat Islam. Bukan orang lain yang melakukan pembelaan,” sesal Willy melihat sikap Prabowo yang hingga hari ini belum juga meminta maaf.
Willy juga mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan konsolidasi secara massif, bila nanti Prabowo tetep keukeuh tidak minta maaf, maka Jari 98 akan membuat gerakan sosial. “Kita tunggu, apakah Prabowo dengan ksatria dan gentlemen mau meminta maaf,” tandas Willy.