Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Mulai Hari Ini Naik Lagi Harga Pertamax Turbo, Dex Series, dan Elpiji Nonsubsidi

Tori | Minggu, 10 Juli 2022
Mulai Hari Ini Naik Lagi Harga Pertamax Turbo, Dex Series, dan Elpiji Nonsubsidi
Pixabay
-

RN - PT Pertamina (Persero) hari ini mengumumkan kenaikan harga gas Bright Gas, barengan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi produk Pertamax Turbo dan Dex Series. 

"Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022," demikian pernyataan resmi Pertamina dalam laman MyPertamina, dikutip Minggu (10/7/2022).

Pertamina menyatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya 5 persen dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya 6 persen dari total komposisi elpiji nasional.

BERITA TERKAIT :

Dicek melalui laman MyPertamina, harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter.

Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik Rp2.000 per kg menjadi sekitar Rp188.700 untuk tabung 12kg dan Rp100.000 untuk tabung 5,5kg.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai USD117,62 atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.

“Untuk yang subsidi, pemerintah masih turut andil besar dengan tidak menyesuaikan harganya,” kata Irto.

Sedangkan untuk BBM subsidi yakni Pertalite, solar, dan LPG 3 Kg tidak mengalami perubahan harga. Keputusan itu demi menjaga daya beli masyarakat. 

“Pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, jadi Pertalite, solar, dan LPG 3 kg dijual dengan harga yang tetap,” tandas Irto Ginting.