Kembali Terpilih jadi Ketua KONI Kota Bekasi, Ini Kata Yan Rasyad
RADAR NONSTOP - Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bekasi kembali menggelar Musyawarah Olah Raga Kota (Musorkot).
Sebagai calon tunggal Ketua KONI Kota Bekasi H. Abdul Rosyad Irawan (Yan Rasyad) kembali menduduki Ketua KONI Kota Bekasi periode 2018 -2022 secara aklamasi.
Keputusan hasil sidang Musorkot tersebut, disetujui 60 persen pengurus Cabang Olahraga yang tergabung di KONI Kota Bekasi menunjuk Yan Rasyad terpilih memimpin yang kedua kalinya.
”Saya siap memimpin kembali KONI Kota Bekasi sebagai bentuk dedikasi saya untuk memajukan dunia olahraga. Olahraga adalah gengsi dan emosi yang merupakan bagian dari harga diri dan martabat kita,” tegas Yan Rasyad, Rabu (12/12).
Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua I Jabar M. Budiana, Sekum Jabar Yogiyanto, Bidang Organiasi Jabar Amin Fauzi, Tim penjaring tiga orang dari KONI Kota Bekasi serta suara 45 dari utusan Cabang Olah Raga (Cabor) yang berlangsung di Hotel Merbabu, Sepanjang Jaya Kota Bekasi.
Yan Rasyad juga menyatakan, dalam pemilihan calon Ketua KONI Kota Bekasi berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada.
“Ini sesuai dengan ketentuan anggaran dasar dan rumah tangga kita, ini berjalan sesuai mekanisme,” tutur Yan Rasyad di sela Musorkot.
Seperti diketahui, KONI Kota Bekasi membawahi 43 cabang olah raga yang ada di Kota Bekasi. Sebagai wadah olah raga, KONI dituntut untuk dapat menghadapi tantangan dalam meraih prestasi. Namun, peran pemerintah juga sangat penting dalam mendukung kegiatan KONI.
“Tantangan ke depan akan lebih berat, karena semua daerah khususnya kita bicara di Jawa Barat, sama-sama mempunyai keinginan yang sama dan prestasi masing-masing daerah menungkat, sekali lagi KONI itu tidak lepas kekuatannya dengan pemerintah,” imbuhnya.
Peran Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam memberikan dukungan secara nyata sangat diperlukan KONI Kota Bekasi dalam rangka meningkatkan prestasi dalam bidang olah raga. Pengadaan sarana olah raga dan fasilitas lainnya adalah langkah nyata dari pemerintah.
“Kita butuh dukungan yang real, karena tanpa uang tanpa prestasi, apalagi dengan kondisi kekinian kita tidak lepas dari tekhnologi kita tidak lepas dari sport sains, karena kita tidak lagi konfensional seperti dulu, karena prestasi tanpa dukungan dari alat, dari pengetahuan kita akan tertinggal,” pungkasnya.(*)