Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Raffi Ahmad Capres PKS, Anak Muda Masih Leha-leha Kesindir Dong  

Tori | Minggu, 29 Mei 2022
 Raffi Ahmad Capres PKS, Anak Muda Masih Leha-leha Kesindir Dong  
Raffi Ahmad/Instagram
-

RN - Di luar dugaan. Nama pesohor Raffi Ahmad muncul sebagai capres 2024 yang pantas dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah DPP PKS Zulkieflimansyah yang pertama kali membocorkan itu melalui akun resmi Instagramnya. Ia bercerita, dari obrolan kepala daerah PKS tercetus nama suami Nagita Slavina, bukan Anies Baswedan atau Prabowo Subianto. 

Alasannya, Raffi masih muda dan memberikan pemikiran yang baru.

BERITA TERKAIT :
Nagita Slavina Digoreng-Goreng, Dielus-Elus Jadi Cawagub Tapi Ditolak
Zulhas Sebut Eko Patrio Calon Menteri, Mau Depak Raffi Ahmad?

"Ternyata, dari ngomong-ngomong informal dengan kepala-kepala daerah PKS ini, kalau ditanya siapa yang pantas dicalonkan PKS di Pilpres 2024, yang muncul bukanlah Anies Baswedan, Ganjar, dan Prabowo, tapi sosok muda seperti Raffi Ahmad," tulis Zulkieflimansyah, dikutip Radarnonstop.co. 

Generasi Milenial Indonesia menanggapi positif munculnya nama Raffi Ahmad dalam bursa capres 2024. Justru hal itu dinilai bisa menstimulasi gairah atau semangat anak muda lainnya untuk dapat berpartisipasi aktif dalam kancah perpolitikan nasional.

"Menurut kami peran anak muda dalam dunia politik masih sangat minim, padahal pendidikan politik sejak dini perlu dikedepankan agar 10 hingga 20 tahun mendatang akan lahir tokoh-tokoh politisi muda yang nantinya dapat memimpin bangsa ini," ujar Koordinator Generasi Milenial Indonesia Syarief Hidayatullah, dalam keterangannya, Minggu (29/5/2022).

Ia berharap di Pemilu 2024 banyak dikuti kaum milenial yang ada di negeri ini. "Minimal anak-anak muda potensial bisa menjadi cawapres atau cawagub di Indonesia di tahun tersebut," pintanya. 

Menurut dia, perkembangan zaman saat ini semakin cepat. Teknologi dan kecepatan informasi harus serta merta diikuti oleh kualitas sumber daya kaum milenial yang mumpuni. 

Jika kaum milenial masih saja leha-leha (acuh dan tak perduli) maka hal tersebut merupakan sinyal negatif yang akan dialami oleh bangsa ini nantinya. 

"Maka dari itu kami menginginkan agar semakin banyak dan lahirnya para politisi muda yang progresif, enerjik dan kreatif ke depannya sehingga nantinya para pemimpin muda tersebut dapat memberikan ide dan gagasan baru yang lebih segar nantinya dalam menghadapi tantangan dan perkembangan zaman yang semakin cepat," demikian Syarief.