RN - Pameran Kaligrafi Internasional “The Power of Quran” yang berlangsung 15-22 April 2022 di Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Centre resmi dibuka.
Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional yang melibatkan 26 negara secara offline dan online dengan pendekatan 3D Interaktif ini baru pertama kali di gelar di Indonesia dan membuka potensi besar bagi kota Jakarta sebagai pusat seni kaligrafi dunia.
Anggota DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, sudah saatnya Indonesia khususnya umat Islam memberi pengaruh terhadap perubahan dunia, salah satunya melalui pendekatan syiar dakwah melalui seni, khususnya seni kaligrafi.
BERITA TERKAIT :Pameran ini merupakan ikhtiar umat Islam untuk membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap seni kaligrafi dengan meretas halangan ruang dan jarak bahkan situasi pandemi.
“Saya yakin, lewat pameran ini, impian kita untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat seni kaligrafi Islam di Indonesia dan proyeksi Indonesia menjadi kiblat seni Kaligrafi Islam Kontemporer di dunia Insha Allah akan terwujud," ujar Fahira.
"Kita bagian masyarakat global, karenanya para seniman atau kaligrafer harus dapat mengambil peran untuk mensinergikan seni dengan teknologi. Artinya, Pandemi ini tidak menjadi halangan untuk terus berkarya,” lanjutnya saat memberi sambutan pembukaan Pameran Kaligrafi Internasional “The Power of Quran” di Jakarta Islamic Centre, Jakarta.
Menurut Fahira, pendekatan syiar dakwah melalui seni kaligrafi khususnya pada pameran kali ini akan harus terus dikembangkan, karena dengan cara-cara seperti akan dapat diterima seluruh lapisan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Sudah saatnya, kata dia, seni kaligrafi harus dikenalkan di kalangan milenial dan menjadi inspirasi untuk dikembangkan dalam pendekatan kekinian dengan transformasi teknologi, seperti kaligrafi digital atau industri kreatif lainnya.
“Terlebih, kaligrafi bukan sekedar seni. Kaligrafi menyimpan berbagai nilai dan juga erat hubungannya dengan Sang Maha Pencipta. Seni kaligrafi dapat dikatakan erat hubungannya dengan rasa ta'aruf kepada Allah SWT. Seni kaligrafi adalah media untuk kehalusan perasaan agar semakin ta'aruf," ungkap senator DKI Jakarta ini.
Oleh karenanya, masih kata Fahira, menjadi tanggung jawab bersama untuk terus menjaga dan mengembangkan eksistensi seni kaligrafi.
Menurut Fahira, dalam kaligrafi juga terkandung sejumlah filosofi yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Di antaranya aspek kesungguhan dalam belajar, ketelatenan atau kehati-hatian, dan evaluasi terhadap hasil kerja.
Lebih lanjut, Fahira juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Jakarta Islamic Centre yang sudah memberi warna baru pada Ramadan tahun ini dengan menggelar sebuah pameran kaligrafi berskala internasional yang dipadu dengan pendekatan teknologi digital terkini sehingga mampu menjadi media dakwah yang mampu menjangkau banyak orang.