RN - Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E menggelar aksi Jumat Keramat di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan BPK DKI Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Dalam aksinya, mereka mendesak KPK update dalam menyampaikan hasil pemeriksaan dan tidak tumpul dalam melakukan pengusutan dugaan tindak pidana korupsi Formula E.
"Masalah demi masalah datang silih berganti dalam proyek Formula E ini. Nyali KPK dinantikan dalam pengusutan dugaan korupsi Formula E dan KPK kapan panggil Anies Baswedan," tegas Koordinator Aksi Daud.
BERITA TERKAIT :
Daud membeberkan masalah terakhir yang mendapatkan sorotan publik terkait ajang balap mobil listrik di Ancol tersebut. Pertama, pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit, lalu heboh penyampaian Wakil Gubernur DKI Riza Patria yang menyebut pagelaran Formula E ini tidak ada untung.
"Kenapa dipaksakan kalau gak untung. Gak ada manfaatnya buat rakyat sama sekali Formula E ini kalau sudah buntung. Apalagi ada kerugian negara," tambah Daud.
Ditambah lagi ada penyimpangan lainnya yakni menyusutnya jumlah kursi penonton dari rencana awal 90 ribu jadi 10 ribu. Dan pihaknya menyindir penjualan tiket Formula E dengan membandingkan tiket Justin Bieber.
"Tiket Justin Bieber ludes terjual sebelum konser, kalau tiket Formula E ludes anggarannya sebelum pelaksanaan," ujar Daud lagi.
Maka itu, lanjut Daud, pihak berpesan agar lembaga antirasuah tidak terlalu lama dalam melakukan pemeriksaan dugaan penyalahgunaan dana penyelenggaraan Formula E dan juga penyalahgunaan kewenangan oleh penyelenggara.
"Sehingga jangan sampai masyarakat mengganggap KPK tumpul dalam memeriksa dugaan penyelenggara anggaran dan kewenangan dalam penyelenggaraan Formula E. Segera periksa pihak terkait mulai dari Anies Baswedan, DKI, Kadispora," pungkasnya.