Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soroti Dana Pembangunan Sirkuit Formula E Mendadak Bengkak Jadi Rp 60 Miliar, Fernando Emas: Sejak Awal Tidak Terencana dengan Baik

RN/CR | Kamis, 17 Maret 2022
Soroti Dana Pembangunan Sirkuit Formula E Mendadak Bengkak Jadi Rp 60 Miliar, Fernando Emas: Sejak Awal Tidak Terencana dengan Baik
-Net
-

RN - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas angkat bicara perihal anggaran pembuatan lintasan balap atau sirkuit Formula E yang membengkak Rp 10 miliar.

Diketahui, awalnya nilai tender pembuatan trek yang berada di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini mencapai Rp 50 miliar. Namun, kemudian anggaran tersebut mendadak membengkak jadi Rp 60 miliar.

"Memang sejak awal penyelenggaraan Formula E tidak terencana dengan baik sehingga ada pengeluaran yang cukup besar dan sia-sia saat mempersiapkan lokasi penyelenggaraan Formula E di Monas," tegas Fernando Emas, Kamis (17/3/2022).

BERITA TERKAIT :
Seminar Dan FGD Bakal Dipangkas, Prabowo Minta Menteri Kurangi Omon-Omon 
MotoGP Valencia 2024 Batal Digelar

"Termasuk ketika lokasi dipindahkan ke Ancol juga terjadi penambahan biaya pembangunan sirkuit dari Rp 50 miliar menjadi Rp 60 miliar," sebutnya lagi.

Dia pun membeberkan perencanaan Formula E yang terkesan tidak matang. Katanya, pada saat persiapan lokasi penyelenggaraan Formula E di Monas, berdasarkan informasi melakukan penebangan pohon sebanyak 191 dengan menelan biaya Rp 91 miliar yang bersumber dari APBD. 

Oleh karenanya, ia berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serius menangani kasus Formula E yang sudah menggali informasi dari beberapa pihak termasuk anggota DPRD DKI Jakarta. 

"Jangan sampai seperti terjadi pembiaran yang berakibat menambah kerugian dari APBD DKI Jakarta dan keuangan BUMD DKI Jakarta," tuturnya.

Fernando Emas memastikan tidak akan mengganggu proses persiapan dan penyelenggaraan apabila KPK terus menindaklanjuti pemeriksaan dan apabila ada penetapan tersangka. 

"Jangan sampai KPK terkesan enggan dan tidak serius menangani kasus Formula E yang merupakan event ambisius Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," pungkasnya.