Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Disebut Walikota Paling Buruk Respon Kesehatan Warga, Yani Wahyu Dinilai Tak Sejalan Sama Anies

SN | Sabtu, 15 Januari 2022
Disebut Walikota Paling Buruk Respon Kesehatan Warga, Yani Wahyu Dinilai Tak Sejalan Sama Anies
-

RN - Nama Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko belakangan ramai dibicarakan publik. Bukan karena prestasi, melainkan mantan Kepala Satpol PP DKI Jakarta itu dianggap boyot alias slow respon menanggapi persoalan kesehatan warga, termasuk saat Omicron menyerang kecamatan Tamansari.

"Walikota Jakbar adalah contoh pimpinan dengan kinerja terburuk tanggapi kesehatan warga," ujar Direktur Eksekuti Kajian Politik Nusantara (KPN) Adib Miftahul di Jakarta, Sabtu (15/1/2022).

"Padahal urusan kesehatan jadi prioritas Gubernur Anies saat ini, Nampaknya Walikota belum sejalan dengan Anies," lanjutnya.

BERITA TERKAIT :
Wilayah Kang Uus Dilirik Kemen LHK,  Kembangan Selatan Jakbar Jadi Titik Penilaian Adipura 2024
Gelar Rapat Koordinasi Dengan KPK, Kang Uus Ingin Pemkot Jakbar Bersih

Senada dengan itu, Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Agung Nugroho juga memiliki catatan minus terhadap Walikota yang sempat ditolak Pimpinan DPRD DKI itu.

Kala itu, Rekan Indonesia minta bantuan Walikota terkait salah seorang warga yang mengalami kendala soal layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng.

"Orang sakit itu bertaruh waktu, detik ke detik sangat mempengaruhi kebijakan penjaminan," ujar Agung beberapa waktu lalu.

Agung pun mengaku sampai harus minta bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mengcover kebutuhan pasien yang dalam keterbatasan kemampuan itu.

"Warga yang tidak direspon oleh walikota Jakbar sudah di TL walau harus seminggu lebih, biaya RS yang tertunggak sudah dibayarkan oleh baznas meski ada eksiden dimana ada pejabat yang bohong dengan menyatakan sudah menghubungi keluarga yang sakit padahal tidak menghubungi sama sekali," kata Agung.

Seperti diketahui, sejumlah RT di Kelurahan Krukut Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat menerapkan micro lockdown pasca lebih dari 50 orang warga dinyatakan suspek Omicron.