RN - Pelatih Singapura Tatsuma Yoshida nampaknya punya sifat samurai. Dia enggan menyalahkan siapapun atas kekalahannya dilibas Timnas Garuda.
Sifat samurai pada Tatsuma Yoshida diartikan dengan jujur dan tulus serta gentleman. Yoshida mengaku bangga dengan perjuangan timnya.
Langkah Singapura di turnamen ini hanya sampai semifinal. The Lions tersingkir dengan agregat 3-5, setelah menyerah 2-4 dari Indonesia di leg kedua pada pertandingan di National Stadium, Sabtu (25/12/2021).
BERITA TERKAIT :Singapura menyudahi pertandingan dengan delapan pemain setelah Safuwan Baharudin, Irfan Fandi, dan kiper Hassan Sunny dikartu merah.
Singapura bermain dengan sembilan pemain di sepanjang waktu normal namun bisa mencetak dua gol balasan dari Song Ui-Young dan Shahdan Sulaiman. Si Singa bahkan nyaris mempermalukan Indonesia andai Faris Ramli bisa mengonversi penalti di injury time.
Indonesia mendapatkan kembali momentum di babak 2x15 menit untuk mencetak dua gol tambahan untuk memastikan kemenangannya. Singapura menyudahi permainan dengan delapan orang setelah kiper Hassan Sunny dikartu merah.
"Apa yang penting dari pertandingan itu adalah hasilnya. Untuk itu, saya tidak punya keluhan atau alasan," kata Yoshida dikutip dari ESPN.
"Apa yang ingin saya katakan kepada semuanya yang terlibat di sepakbola Singapura adalah percaya kepada diri sendiri. Saya selalu mengatakan kepada para pemain saya agar percaya pada diri mereka sendiri," sambung juru taktik asal Jepang itu.
"Saya bangga dengan mereka semua dan saya tidak punya kata-kata lagi. Saya tergerak dengan semangat berjuang mereka dan mentalitas pantang menyerah ini adalah yang paling penting kalau kami ingin meningkat," cetus Yoshinda usai Singapura dikalahkan Indonesia di semifinal Piala AFF 2020.
Resmi Mundur
Pil pahit tim Singapura berdampak. Para suporter negeri Singa membully.
Alhasil, pelatih Singapura, Tatsuma Yoshida, resmi mengundurkan diri. Dia mundur dari jabatannya usai The Lions disingkirkan Timnas Indonesia di semifinal Piala AFF.
Keputusan mundurnya Yoshida diberitakan pada Selasa (28/12/2021) sore waktu setempat. FA Singapura mengumumkan, Yoshida ingin pulang kampung ke Jepang untuk lebih dekat dengan keluarganya di masa pandemi COVID-19.
Kabar pengunduran diri Yoshida menjadi pukulan bagi Skuad Singapura. The Lions dianggap tampil lebih baik sejak juru taktik 47 tahun itu menduduki jabatan pelatih tim nasional sejak Mei 2019.
Tatsuma Yoshida sudah memimpin skuad Singapura dalam 20 pertandingan di berbagai ajang. Rekor yang diperolehnya yakni enam kemenangan, empat seri dan sepuluh kali kalah.
Turnamen teranyar yang diikuti Yoshida bersama Singapura yakni Piala AFF 2020. Dia mengantarkan Ikhsan Fandi dkk lolos ke semifinal dengan status runner-up Grup A.
Di fase semifinal, Singapura bertemu dengan Timnas Indonesia. The Lions mampu menahan imbang Garuda 1-1 di leg pertama, sebelum akhirnya tumbang 2-4 di leg kedua.
Pertandingan leg kedua Indonesia vs Singapura diwarnai tiga kartu merah untuk anak asuh Yoshida. Laga ini pun tercatat menjadi kali terakhir eks pemain Kashiwa Reysol tersebut berada di bench Singapura.
"Meskipun saya akan kembali ke keluarga saya di Jepang, saya meninggalkan 'keluarga' kedua saya di sini dengan hati yang sangat berat. Saya selalu percaya dan memiliki keyakinan penuh pada para pemain ini, anak-anak saya, dan saya tahu mereka memiliki potensi untuk menjadi yang terbaik di kawasan ini selama mereka terus percaya pada diri mereka sendiri," kata Yoshida dalam laman resmi FA Singapura.
Yoshida belum mengungkapkan tujuan selanjutnya pasca pengumuman mundurnya dari jabatan pelatih Singapura. Klub J2 League, Ventforet Kofu, kabarnya tertarik mendatangkan sang pelatih ke klubnya.
Tatsuma Yoshida sudah tidak asing dengan Ventforet Kofu. Dia pernah melatih di sana pada 2017-2018, dengan catatan hitam membawa Ventforet degradasi dari J1 League ke J2 tahun 2017.