RN - Kontestasi Pilpres 2024 masih cukup lama yaitu sekitar tiga tahun lagi. Namun, sejumlah partai pemilu harus mempersiapkan sosok calon terbaik. Kendati demikian, sudah ada sejumlah kandidat bermunculan dan digadang-gadangkan bakal maju di Pilpres mendatang.
Sehingga mulai ramai serta menjadi buah bibir baik di medsos maupun di media. Dari sejumlah kandidat menjadi perbincangan yang menarik ialah Ganjar Pranowo merupakan kader PDI-P dan Anies Baswedan (non-Partai).
Bahkan yang menyolok dari Ganjar, sudah ada sejumlah tim relawan terbentuk untuk mengusung calon pilihannya.
BERITA TERKAIT :Berbeda dengan Anies Baswedan, sosok Gubernur DKI Jakarta ini merupakan kandidat non partai. Bahkan, Anies sendiri menjadi media darling.
Menyikapi kedua sosok yang menjadi bahan perbincangan di kontestasi lima tahunan itu, Ketua Forum Politik Indonesia / Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan menilai, jika melihat dari sosok Ganjar Pranowo, ia berhaga ketika jubah PDI-P.
"Ketika jubah PDI-P hilang, maka Ganjar bukan siapa-siapa. Karena tidak ada sesuatu hal yang "wah", semenjak menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah," tukasnya, Rabu(24/11/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Kang Tamil, dari penilaian untuk sosok Anies Baswedan sendiri merupakan calon kandidat yang sudah mendapat perhitungan tanpa embel-embel apapun.
"Nah Anies itu kemudian menjadi media darling dan menjadi sesuatu tanpa embel-embel partai. Nah itulah posisi kuat Anies,"bebernya.
Tamil menyarankan posisi kuat ini akan cantik lagi, apabila disandingkan dengan kekuatan partai politik yang riil.
Semisal berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang notabenenya sebagai Ketum Partai Demokrat.
"Kekuatan partai politik yang riil itu siapa, tentu AHY dalam hal ini," imbuhnya.
Tamil meyakini, ketika Anies disandingkan dengan AHY, maka Partai Demokrat akan mengeluarkan tenaga penuh.
"Demokrat pasti akan All Out dan termasuk mencarikan partai dukungan pasangannya,"tandasnya.