RN - Megawati Soekarnoputri sering dikecilkan orang. Presiden ke-5 itu kerap dicap tidak memiliki pendidikan yang pas.
Padahal, putri Proklamator Bung Karno itu mempunyai sederet gelar kehormatan. Tercatat, Megawati memiliki 30 gelar kehormatan.
Ketua Umum PDIP itu juga mendapatkan sekitar 9 gelar Doctor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan alias DR (C). Inilah sederet gelar Mega:
BERITA TERKAIT :1. Doctor Honoris Causa Bidang Politik, Waseda University of Tokyo, Tokyo, Jepang, 29 September 2001.
2. Doctor Honoris Causa Bidang Politik, Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Moskow, Rusia, 22 April 2003.
3. Doctor Honoris Causa Bidang Politik, Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan, 19 Oktober 2015.
4. Doctor Honoris Causa Bidang Politik dan Pemerintahan, Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung, Indonesia, 25 Oktober 2016.
5. Doctor Honoris Causa Bidang Pendidikan Politik, Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Indonesia, 27 September 2017.
6. Doctor Honoris Causa Bidang Demokrasi Ekonomi, Mokpo National University, Kota Mokpo, Korea Selatan, 16 November 2017.
7. Doctor Honoris Causa Bidang Politik dan Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Bandung, Indonesia, 8 Maret 2018
8. Doctor Honoris Causa Bidang Diplomasi Ekonomi, Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, Fujian, Tiongkok, 5 November 2018.
9. Doctor Honoris Causa Bidang Kemanusian, Soka Japan University (SJU), Tokyo, Jepang, 8 January 2020.
Megawati yang juga Ketua Umum PDIP adalah seorang tokoh politik yang berpengaruh di negeri ini. Diketahui, Megawati buka suara atas para pihak yang meragukannya duduk di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Megawati diragukan karena dianggap bukan dari kalangan akademisi, sementara dia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya kalau boleh dibilang bagian dari kalangan akademisi. Saya tadi minta sebetulnya boleh nggak ya CV saya ditampilkan, karena banyak orang meragukan," katanya dalam Pembukaan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi 2021, kemarin, dikutip Sabtu (20/11/2021).
Ini Faktanya
Saat Megawati diserang dan diremehkan, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Keanggotaan dan Organisasi, Sukur H Nababan pasang badan. Dia meminta agar semua pihak, lebih bijak dalam menyikapi pengangkatan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Pemimpin itu wisdom-nya. Ibu Mega jelas prestasinya. Kami, PDI Perjuangan bisa sebesar seperti sekarang ya karena Ibu Mega. Jadi enggak perlu klaster akademisi yang wah, bukan lantaran status sosial, atau jenjang akademik yang disandangnya,” ujar Sukur kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/10).
Pernyataan Sukur ini sekaligus menjawab pernyataan pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun. Karena dalam tayangan YouTube, Refly menyebut, Megawati tak lulus S1.
Menurut Sukur, ketua umumnya bukan drop out (DO) dari kampus, namun saat itu ada situasi politik yang tidak memihak padanya.
“Namun faktanya, saat ini, banyak sekali gelar akademis diperoleh Ibu Mega. Doktor dari berbagai universitas di Indonesia, bahkan Korea, China dan terbaru Rusia,” ungkapnya.
Suka atau tidak, lanjut Sukur, Megawati sudah terbukti sebagai sosok perempuan dan pemimpin yang memiliki kemampuan manajerial mumpuni. Buktinya, PDI Perjuangan yang awalnya parpol tak dilirik, kini menjadi mesin politik papan atas. Lantaran memiliki basis massa ideologis yang jelas dan kini mayoritas di Indonesia.
Motivator muda ini berharap semua pihak tidak lagi menghina, mengucilkan dan membully. Karena, budaya bully itu tidak baik untuk membangun NKRI yang beretika dan beradab.