RN - Beredar di media sosial video berjudul 'Menguak Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar' yang disiarkan salah satu akun Youtube. Dalam video tersebut, dikuliti salah satunya soal bagaimana seorang perempuan dibentuk untuk siap dipoligami.
BERITA TERKAIT :Di awal video, tiga orang perempuan mengenakan cadar memperkenalkan diri sebagai istri kedua, ketiga, dan keempat sang mentor yang bernama Hafidin. Istri kedua bernama Umu Naila, istri ketiga Amirah Salsabila, dan istri keempat bernama Fidah.
Hafidin sendiri termasuk sering memberikan pelatihan atau mentoring untuk berpoligami. Bahkan, acara yang dia selenggarakan selalu mendapat perhatian masyarakat dan banyak peminatnya.
Di video itu, salah satu event yang dibuat Hadifin bertajuk, 'One Day Training Session The Happy Wife' yang menyoroti bagaimana perempuan mencari kebahagiaan dari seorang pria berpoligami. Dalam artian, memberi pembelajaran bagi perempuan untuk merasa bahagia dengan dipoligami suaminya.
Menariknya, ada satu doktrin yang secara berulang disampaikan Hafidin, yaitu sebagai seorang perempuan mereka harus taat pada suami. Taat sebagai syarat mutlak.
"Apapun yang diperbuat oleh suami, tetap kita happy. Karena apa? Terserah kau lakukan apapun yang kau mau, hai suamiku, fokus kepada satu yaitu memberi yang terbaik kepada kamu. Apapun yang terjadi, aku tidak peduli. Yang terpenting, apa yang bisa aku perbuat untuk suamiku, itu yang terbaik," kata Hafidin saat isi materi mentoring, Kamis (18/11/2021).
Ia menambahkan, "Berarti kalau suami tidak reaksi baik kepada kita, marah atau enggak kita? Tidak perlu marah. Kenapa? Karena saya berbakti kepadamu karena ingin dapat pahala dari Allah, bukan suami. Ngapain."
Bahkan, Hafidin meyakini bahwa sampai ke depannya isu poligami akan terus viral. Ia pun percaya bahwa di 2025 semarak poligami di Indonesia akan semakin kuat.
Saat ditanya kenapa, Hafidin menjawab bahwa itu karena Islam sudah 'kembali'. Itu ditandai dengan kemenangan di Taliban pun umat Islam sudah punya kesadaran yang bagus. "Sejalan dengan itu, poligami akan semarak di masa depan," tambahnya.
Ada hal menarik yang terungkap dalam video viral ini. Saat disambangi kediaman Hafidin dan keempat istrinya, semua tampak begitu sederhana. Hafidin menjelaskan bahwa memang begitulah keadaannya.
"Berpoligami bukan soal berapa banyak harta yang dimiliki, tapi bagaimana cara mengelola rumah tangga," katanya.
Fakta yang tak kalah mengejutkan adalah saat istri keempat bercerita kalau dirinya dinikahkan Hafidin pada 2018 saat usianya 16 tahun. Kini dia berusia 19 tahun.
"Dulu dia (Fidah) adalah santri terbaik saya. Saya dipertemukan dengannya karena Allah mempertemukan kita lewat mimpi. Jadi saya solat 2 rakaat dan dimimpi saya 2 malam bertemu dengan Fidah, Fidah pun memimpikan saya," cerita Hafidin.
Hal lain yang juga menyita perhatian adalah pernyataan Hafidin yang menyebutkan kalau dirinya sejatinya menikah sudah enam kali. Namun, ada dua pernikahan yang gagal.
"Pernikahan yang gagal pertama itu karena istri sudah menopause. Sedangkan saya bilang ke dia kalau saya masih mau punya banyak anak. Lalu, pernikahan gagal kedua karena memang ada masalah yang membuat kami tidak bisa lanjut," ungkap Hafidin.
Kisah ini menyita perhatian publik. Banyak masyarakat yang akhirnya ikut bersuara dengan apa yang dialami Hafidin, keempat istrinya, pun 'pekerjaan' Hafidin yang merupakan mentoring poligami berbayar.