RN- Seto Krisna Putra, adalah pemuda yang biasa saja seperti halnya Petugas PJLP lainnya dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Administrasi Jakarta Timur. Kreativitasnya menyulap sampah korek menjadi bernilai dan layak jual membuatnya menjadi sosok inspiratif bagi orang lain.
Dari awal keisengannya, Seto berhasil memamerkan hasil keterampilannya dengan menjadikan korek api gas menjadi robot dan mobil-mobilan.
Kepala Suku Dinas Hidup Jakarta Timur, Wahyudi Budiyanto, mengaku bangga dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan salah satu PJLP-nya.
BERITA TERKAIT :2.229 Kasus DBD Di Jaktim, Wali Kota M Anwar Diminta Fokus
Tol Cipali Rawan Begal, Viral Komplotan Maling Ban Serep Kejar-Kejaran Dengan Polisi
"Dengan adanya kreasi ini, Kami dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur sedang mencari pemasaran yang pas untuk dijual dan layak untuk menambah pundi-pundi rupiah sehingga karya tersebut dihargai dan dapat dikembangkan serta melakukan pembinaan kepada para PJLP di Sudin LH di wilayah Jakarta Timur,” jelas Wahyudi dikutip dari jaktim.jakarta.go.id
Ia menambahkan, sedang mencari untuk meningkatkan kreativitas dirinya dalam melakukan seni yang sangat baik tersebut. berharap berharap PJLP tersebut dapat mengetok tukarkan kepada PJLP yang lain, sehingga semakin mengurangi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang dan mengubah pola pikir bahwa sampah tidak dapat digunakan untuk dijadikan nilai rupiah.
Sementara itu, PJLP Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Seto Krisna Putra, menjelaskan, idenya berawal dari keisengan.
"Tahun 2015, Saya masih mengangkut sampah di wilayah Jakarta Timur, saat melihat tumpukan selai dan korek api bekas (korek gas) langsung terbesit kaya nih kalo dibuat sesuatu," ujar Seto.
Ia mengaku langsung mengambil sampah tersebut dan ternyata bisa dibuat menjadi mainan yaitu mobil-mobilan kecil dan sampai hari ini bisa dibuat menjadi robot-robotan. Seto menjelaskan, dari tahun 2015-2021 sudah banyak yang dijadikan robot-robotan, kurang lebih jika selama di Sudin LH Jakarta Timur sudah lebih dari 50-an mainan, dan ada hasil permainan juga sudah diikut sertakan dalam pameran seni pada tahun 2018 yaitu ajang Satu Indonesia Award untuk kategori Lingkungan.
Ia pun bersyukur mendapat apresiasi dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
"Kerahkan Saya sudah merencanakan untuk membuat suatu karya yang ukurannya lebih besar, tentunya juga mengajak teman-teman PJLP yang berminat untuk membantu menciptakan suatu karya," tukasnya.
Seto menambahkan, selain yang dipamerkan hasil buku tersebut sudah ada orang yang tertarik dan membeli robot-robotan buatannya. Selain karya robot-robotan, ada karya lukisan tiga dimensi yang dibuat juga sudah dibeli oleh peminat seni juga.
Dia berharap jika kedepannya ada teman PJLP yang memiliki minat yang sama membuat suatu karya dari barang jadi bisa bertukar pikiran dan hal tersebut bisa lebih cepat selesai dan lebih cepat lagi karya yang dihasilkan.
"Jadi, Saya juga mau jika ada teman yang mau belajar bareng Saya terbuka untuk itu," tutupnya
