RADAR NONSTOP - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku siap menangani Timnas Indonesia U-23 jika diminta oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Nggak ada orang yang kalau diperintah negara tidak siap, yang nggak mau. Doa ibu saya satu, berguna bagi bangsa dan agama,” ujar Indra di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Sebagai gambaran, hingga kini kursi pelatih Timnas Indonesia U-23 masih kosong menyusul tidak adanya kesepakatan antara Luis Milla dengan PSSI. Selain itu, PSSI juga belum menentukan siapa pelatih yang akan membesut tim tersebut. “Belum, belum penunjukkan pelatih," kata pelatih berdarah Minang tersebut.
BERITA TERKAIT :Di sisi lain, Indra mengaku telah menyerahkan laporan evaluasi penampilan skuad Garuda Muda di Piala AFF U-19 dan Piala Asia U-19 kepada PSSI. “Saya baru selesai mengerjakan (laporan) dan saya sudah berikan ke PSSI. Tapi ini menunggu PSSI, tentu mereka ingin mengetahui apa-apa yang menjadi permasalahan dengan waktu di AFF dan AFC supaya nanti permasalahan itu ke depannya nggak terjadi lagi,” tutur Indra.
“Termasuk kekurangan teknis kita yang telah saya laporkan ke PSSI. Semua saya laporkan kelebihan dan kekurangan kami, kekuatan Asia Tenggara dan Asia sekarang,” sambungnya.
Indra juga belum bisa memastikan waktu untuk tatap muka dengan PSSI. Dia akan menunggu sampai Piala AFF 2018 beres. “Kayaknya sekarang kita fokus Piala AFF (dulu). Pasti pengurus sibuk untuk bisa menyukseskan AFF,” kata Indra
Sementara itu, gelandang Timnas Indonesia, Zulfiandi menyebutkan, memang ada perbedaan gaya melatih antara Bima Sakti dan Luis Milla. Namun, keduanya adalah pelatih yang hebat. "Kalau pemain sudah kenal semua, sudah pernah bergabung. Kalau dibilang beda dengan coach Milla sekarang coach Bima kalaupun sama tapi rasanya beda, tapi mereka pelatih yang hebat," ucapnya.
Menurut Zulfiandi, pergantian pelatih tersebut tentu saja berpengaruh. Pemain asal klub Sriwijaya FC itu menambahkan, Milla adalah pelatih yang memiliki banyak pelatih, sedangkan Bima banyak belajar dari Milla.
Zulfiandi membantah jika pergantian pelatih tersebut membuat timnya tidak percaya diri. “Nggak juga sih mungkin di pertandingan pertama semua tim jadi sulit, jadi pembelajaran juga,” ujarnya.